JAKARTA (Arrahmah.com) – Ketegangan terus berlanjut di Pontianak, sebagian masyarakat Dayak terus diprovokasi oleh preman-preman Dayak yang tidak menginginkan keberadaan front Pembela Islam (FPI) di bumi Kalimantan, mereka terus menghembuskan isu yang tidak benar terhadap FPI untuk membenarkan niat mereka menyerang FPI.
“Provokasi terus dilakukan oleh gerombolan kafir di Kalteng (kalimanatan Tengah-red), mereka terus bersiap perang, dan mengkambing hitamkan FPI sebagai penyebab, padahal mereka memang tengah bersiap untuk perang,” kata munarman kepada arrahmah.com, minggu siang(18/3).
Munarman menambahkan, bahwa preman-prema kafir yang ingin menyerang FPI merupakan kelompok yang sama yang pernah melakukan pembunuhan terhadap Muslim Madura pada beberapa tahun lalu ketika terjadi konflik sosial di Kalimantan.
“Para preman inilah yang dulu membantai saudara-saudara kita Muslim dari Madura, mereka inilah pembunuh, pembantai, dan pelaku kejahatan,” ujar Ketua Bidang Nahi munkar DPP FPI ini.
Ironisnya, menurut Dia kejahatan preman-preman Dayak ini tidak pernah terexpose dan diketahu masyarakat luas karena mendapat perlindungan dari media-media sekuler.
“Tapi mereka ini mendapat perlindungan dari media massa, seolah mereka adalah korban”tambah Munarman.
Munarman menjelaskan, bahwa lebih tragisnya sekarang beredar sms, diwilayah Kalimantan tengah terkait peristiwa di Kalimantan Barat yang menyudutkan dan memfitnah FPI telah melakukan penyerangan terhadap masyarakat Dayak.
“‘Bahwa Hari ini jam 1 siang massa FPI telah memulai konflik dengan Dayak, benturan fisik terjadi di jalan Penjara Pontianak,asrama pangsuma diserang oleh FPI. Fasilitas habis dirusak, sekarang tokoh-tokoh Dayak berkumpul di rumah Betang Pontianak membahas maslah ini dan akan mengambil tindakan tegas, semua elemen Dayak bersiap menghadapi kemungkinan buruk.” pungkas Munarman sembari memperlihatkan sms tersebut. (bilal/arrahmah.com)