KAIRO (Arrahmah.com) – Para saksi mata melaporkan sekelompok preman bayaran mengepung Rumah Sakit Darusy Syifa’ dan mencegah para demonstran di Abbasiyah Square yang terluka oleh serangan aparat keamanan untuk mendapat pertolongan medis, Rabu (2/5/2012).
Sementara itu dr. Izat Abdul Wahhab, direktur rumah sakit Universitas Ainu Syams menyatakan tidak ada seorang pun korban di pihak demonstran yang dibawa ke rumah sakit Ainu Syams. Semua korban telah dipindahkan ke RS Daru Syifa’. Dr. Izat telah berada di kantornya di Abbasiyah Square sejak Rabu pagi, mengantisipasi jatuhnya lebih banyak korban di pihak demonstran. Ia menyatakan rumah sakitnya siap merawat para demonstran yang terluka.
Wakil ketua Persatuan Mahasiswa Universitas Ainu Syams, Shadi Abdul Hamid, melaporkan bahwa rekannya yang bernama Abul Hasan Ibrahim, mahasiswa semester III fakultas kedokteran gugur pada Rabu dini hari di RS Daru Syifa’, terkena tembakan aparat keamanan rezim Mesir di bagian kepala saat ikut demonstrasi di Abbasiyah Square. Para preman bayaran telah mengepung pintu masuk RS Daru Syifa’ dan memukuli korban yang hendak dirawat di sana.
Shadi mengungkapkan Universitas Ainu Syam telah dikepung oleh para preman bayaran dari seluruh arah. Kepungan paling padat terjadi dari arah University City dekat stasiun metro yang menjadi tempat komando para preman bayaran. Meski mendapat tekanan bertubi-tubi, Shadi mengungkapkan pada pekan mendatang Persatuan Mahasiswa Universitas Ainu Syams akan mengerahkan massa mahasiswa yang lebih besar untuk menentang rezim Dewan tertinggi Militer dan pemerintahan Janzuri ‘boneka Barat’.
Bentrokan para demonstran dengan pihak aparat keamanan dan para preman bayaran telah terjadi sejak hari Jum’at. Di pihak demonstran, sedikitnya 5 orang gugur dan ratusan terluka parah oleh serangan brutal aparat keamanan dan para preman bayaran. Sebaliknya para demonstran berhasil menangkap sedikitnya 7 preman bayaran, yang ternyata adalah pendukung partai penguasa terguling, Husni Laa Mubarak.
(muhib almajdi/arrahmah.com)