BERLIN (Arrahmah.com) – Buku-buku sekolah di Eropa menggambarkan citra yang terdistorsi terhadap Islam dan Muslim, dengan menggunakan stereotip yang menumbuhkan ketidakpercayaan terhadap Islam dan para pemeluknya, seperti yang ditunjukkan dalam penelitian di lima negara yang diterbitkan pada Kamis (15/9/2011).
Pandangan miring ini mencerminkan “rasisme budaya”, seperti yang disimpulkan oleh Georg Eckert Institute dalam penelitiannya, melalui analisis terhadap 27 jenis buku yang digunakan di kelas-kelas di Inggris, Perancis, Austria, Spanyol, dan Jerman.
Laporan ini dipresentasikan di kementerian luar negeri di Berlin.
“Islam selalu disajikan sebagai sebuah sistem usang yang belum berubah sejak masa keemasannya,” kata Susan Krohnert-Othman, direktur proyek lembaga itu, kepada wartawan.
Buku teks yang digunakan di tingkat sekolah menengah sering menggambarkan “Islam kuno” melawan “Eropa modern” dan menggambarkan mereka bertentangan satu sama lain.
Para peneliti menghimbau agar semua pihak di Eropa segera mengambil instruksi untuk mendukung keragaman budaya yang dibutuhkan untuk perbaikan besar di Eropa.
“Muslim tidak boleh lagi diklasifikasikan sebagai kelompok terpisah yang terdiri dari imigran non-Eropa yang mencegah tradisi integrasi,” para peneliti menyimpulkan. (althaf/arrahmah.com)