PARIS (Arrahmah.com) – Pihak berwenang Prancis mengatakan mereka menutup penerbit Muslim “Nawa Editions” karena telah menerbitkan beberapa buku yang bertema jihad.
Menteri Dalam Negeri Gerald Darmanin mengumumkan keputusan itu dalam sebuah tweet, lansir 5 Pillars (19/9/2021), dengan mengatakan: “Saya telah memulai prosedur pembubaran penerbit Islam ‘Nawa,’ karena menerbitkan beberapa karya yang terkait jihad. Aset mereka telah dibekukan dan para pemimpinnya juga telah diambil.”
Sumber pemerintah mengatakan penerbit, yang berbasis di Ariège di barat daya Prancis, memiliki pandangan yang anti-universalis dan bertentangan langsung dengan nilai-nilai Barat.
Di situs webnya, penerbit Nawa menggambarkan dirinya sebagai organisasi yang bertujuan untuk mempromosikan ilmu-ilmu kemanusiaan dan politik yang lahir dari warisan Islam.
Selain itu mereka pun menyatakan bahwa penerbitannya berkontribusi pada revitalisasi ilmu dengan mempelajari dunia dan sains Barat, ideologi, dan doktrin politik modern.
Tidak jelas buku mana yang telah diidentifikasi pemerintah sebagai buku yang terkait dengan jihad. Namun, buku-buku yang dijual di halaman Facebook-nya adalah buku-buku biasa seperti di toko buku Islam pada umumnya. Diduga kuat Prancis menutup Nawa karena penerbit itu menerbitkan buku tentang biografi Khalib bin Walid.
Mereka menjual Al Qur’an, hadits dan sejarah Islam, serta tokoh politik Islam terkemuka seperti Sayyid Qutb.
Nawa Editions mengatakan tuduhan itu tidak berdasar dan keputusan itu murni politis.
“Seperti yang Anda ketahui melalui media, organisasi kami berada di bawah ancaman pembubaran karena alasan politik murni,” kata Nawa Editions dalam sebuah pernyataan.
Selama setahun terakhir, pihak berwenang Prancis telah menutup badan amal Islam terbesar di negara itu dan organisasi anti-Islamofobia. Mereka juga menargetkan masjid dan imam.
Idriss Sihamedi, kepala badan amal Muslim BarakaCity, mengatakan: “Pemerintah telah menjadi radikal. Kami menghadapi ideologi yang hanya ingin memerangi Islam dan Muslim.” (hanoum/arrahmah.com)