PARIS (Arrahmah.com) – Prancis menangguhkan operasi militernya di Afghanistan, Presiden Prancis, Nicolas Sarkozy, pada hari Jumat (20/1/2012), setelah menglonfirmasi empat tentaranya yang tewas.
Sumber intelijen Afghanistan mengatakan sebelumnya bahwa empat tentara tewas dan 17 orang lainnya mengalami cedera oleh seorang tentara Afghanistan di lembah Taghab, provinsi Kapisa.
Penembakan itu merupakan yang terbaru dari beberapa kasus serupa di mana tentara salibis barat dibunuh oleh anggota pasukan keamanan Afghanistan. Kontan hal ini menjadi hambatan tersendiri bagi Barat untuk percaya pada pasukan Afghanistan jelang penarikan pasukan tempur asing tahun 2014 mendatang.
Insiden keempat ini menambah jumlah tentara salibis Prancis yang tewas sejak invasi dimulai pada 2001 menjadi 82 orang.
NATO mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa penembak telah ditahan, namun tidak mengungkapkan informasi lebih lanjut mengenai insiden itu.
Serangan serupa telah mengangkat kekhawatiran tingginya infiltrasi mujahidin Taliban dalam tubuh polisi Afghanistan dan tentara NATO. Dalam beberapa kasus, penyerang adalah prajurit Afghanistan yang berpaling pada pasukan NATO.
Awal bulan ini, pasukan AS tewas ketika seorang pria berseragam tentara Afghanistan melepaskan tembakan di sebuah pangkalan di selatan negara itu.
Dalam salah satu insiden terburuk, pilot militer veteran Afghanistan melepaskan tembakan di bandara Kabul pada tanggal 27 April 2011, menewaskan delapan tentara salibis AS dan seorang kontraktor sipil Amerika. (althaf/arrahmah.com)