KAIRO (Arrahmah.com) – Menteri Luar Negeri Prancis Jean-Yves Le Drian berada di Mesir hari Minggu (8/11/2020) dengan harapan dapat meredakan ketegangan menyusul penerbitan kartun kontroversial Nabi Muhammad SAW yang memicu kemarahan di dunia Arab dan negara Muslim lainnya.
Sebuah sumber diplomatik mengatakan Le Drian akan bertemu dengan Presiden Abdel Fattah El-Sisi, Menteri Luar Negeri Sameh Shoukry dan Ahmed Al-Tayeb, imam besar Al-Azhar, otoritas Muslim tertinggi Mesir.
Le Drian “akan mengejar proses peredaan” yang dimulai oleh Presiden Emmanuel Macron, kata kementerian luar negeri Prancis dalam sebuah pernyataan.
Al-Azhar yang berbasis di Kairo, yang dianggap sebagai lembaga keagamaan terkemuka bagi Muslim Sunni, mengutuk keputusan majalah satir Prancis Charlie Hebdo pada bulan September untuk mencetak ulang kartun tersebut.
Dan bulan lalu, Tayeb mengecam pernyataan Macron dalam “separatisme Islam” sebagai “rasis” dan menyebarkan “pidato kebencian.”
Demonstrasi telah meletus di beberapa negara mayoritas Muslim setelah Macron membela hak untuk menerbitkan kartun Nabi Muhammad SAW, yang dianggap banyak orang sebagai penghinaan dan serangan terhadap Islam.
Pernyataan Macron muncul setelah seorang tersangka memenggal kepala seorang guru sekolah di pinggiran kota Paris pada 16 Oktober, setelah dia menunjukkan kartun tersebut selama pelajaran tentang kebebasan berekspresi.
Sisi sendiri mengatakan bulan lalu bahwa “menghina para nabi sama saja dengan meremehkan keyakinan agama banyak orang”. (Althaf/arrahmah.com)