PARIS (Arrahmah.com) – Pemerintah Prancis pada Ahad (25/10/2020) mendesak negara-negara Arab untuk menghentikan seruan boikot produk-produk asal Prancis.
“Seruan untuk boikot dan serangan terhadap negara kami yang didorong oleh ‘minoritas radikal’ merupakan tindakan yang tidak berdasar dan harus segera dihentikan,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Prancis Agnes von der Muhll dalam sebuah pernyataan, sebagaimana dilansir Anadolu Agency.
Sebelumnya, beberapa kelompok perdagangan Arab mengumumkan boikot mereka terhadap produk-produk Prancis sebagai tanggapan atas pernyataan menentang Islam dan publikasi ulang karikatur Nabi Muhammad.
Dalam beberapa pekan terakhir, Presiden Prancis Emmanuel Macron menyerang Islam dan komunitas Muslim dengan menuduh Muslim sebagai “sparatisme”. Dia juga menggambarkan Islam sebagai “agama yang mengalami krisis di seluruh dunia”.
Pernyataan Macron tersebut bertepatan dengan langkah provokatif yang diambil oleh majalah Charlie Hebdo, yang terkenal karena menerbitkan karikatur Nabi Muhammad, sehingga memantik kemarahan umat Islam di seluruh dunia.
Bulan lalu, majalah tersebut menerbitkan ulang karikatur yang menghina Islam dan Nabi Muhammad.
Karikatur tersebut pertama kali diterbitkan pada tahun 2006 oleh surat kabar Denmark Jylllands Posten, yang kemudian memicu gelombang protes di seluruh dunia. (rafa/arrahmah.com)