JAKARTA (Arrahmah.com) – Wartawan senior Budiarto Shambazy menyebut Presiden SBY hanya bikin gaduh dengan mengungkapkan kemarahannya di depan publik di lapangan udara Halim Perdanakusuma Kamis (10/10/2013).
Shambazy mulai membandingkan kemarahan yang diungkapkan oleh Soeharto dengan SBY. Soeharto, kata Om Baz ketika marah sekali berbicara selesai, semua diam.
“Saya kira, lain dengan pak Harto. Pak Harto marah, saya gebuk selesai, diam satu tanah air.” Kata Shambazy di stasiun televisi malam tadi Kamis (17/10/2013).
Sedangkan SBY, perkataanya hanya menjadi olok-olok saja di masyarakat. “Sory jadi bahan tertawaan karena tidak serius,” ujar penulis yang biasa disapa Om Baz ini.
Lantaran tidak ada kelanjutan dari perkataanya di Halim tersebut maka Shambazy menyebut SBY juga hanya sebagai masalah saja. “Dia menjadi persoalan. Inti persoalan, inti masalah itu ada di Pak SBY,” tambahnya.
Budhiarto juga mengatakan tentang posisi presiden sekarang ini, “Dan saya kira posisi presiden sekarang sudah seperti seorang petinju yang shadow boxing, gak ada lawan, dia berlatih-berlatih, terus berlatih tapi dia gak tahu lawan dia siapa,” tambahnya.
Dalam pemberitaan sebelum ini presiden SBY mengatakan dengan marah mengomentari pernyataan Luthfi Hasan Ishak di dalam persidangan yang berlangsung di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta. Mantan presiden PKS ini menyampaikan keterangan bahwa Bunda Puteri dekat dengan presiden dan mengetahui informasi mengenai ‘reshuffle’.
“Saat bersaksi untuk terdakwa Fathanah di Pengadilan Tipikor di Jakarta, Kamis, Luthfi mengatakan tujuannya menemui Bunda Puteri terkait informasi ‘reshuffle’ kabinet. Apa hubungannya dengan ‘reshuffle’ kabinet. Bunda Puteri orang yang sangat dekat dengan Presiden SBY 1.000 persen Luthfi bohong. Dia sangat tahu sangat kebijakan reshuffle 2.000 persen bohong, kalau ada reshuffle kabinet istri saya pun tidak tahu. Tidak semua menteri tahu, yang saya ajak bicara wakil presiden, sekretarisnya Mensesneg, kalau menteri kebetulan di bawah menko, menko yang saya panggil,” kata SBY.
(azmuttaqin/arrahmah.com)