PALU (Arrahmah.com) – PPPA Daarul Qur’an mendirikan posko layanan medis di Kampung Natabaro, Desa Kapopo, Kecamatan Sigi Biromaru, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah. Posko didirikan sejak tim sampai di Palu pada 29 September lalu.
Dr. Harry Achsan Chaerul, salah satu tim medis PPPA Daarul Qur’an yang bertugas di posko kesehatan mengatakan, bahwa setelah bergerilya menyambangi para korban yang mengalami luka dan memar akibat tertimpa reruntuhan bantuan, kini tim membuka posko layanan medis. “Layanan medis kami buka 24 jam,” ungkap Harry.
Harry menuturkan, tim medis juga sempat melakukan pemeriksaan kepada ibu hamil yang mengalami trauma pascagempa dan tsunami.
“Sudah memasuki masa persalinan tapi belum ada pembukaan. Sudah kami tangani dan mendapat pengobatan. Alhamdulillah, kondisinya berangsur pulih setelah dapat asupan nutrisi, hanya terdapat beberapa memar akibat benturan,” ujar Harry.
Sampai saat ini tim medis PPPA Daarul Qur’an masih terus melayani pasien yang datang ke posko. Hal itu lantaran lokasi pengungsian para korban jauh dari puskesmas ataupun rumah sakit.
Harry menegaskan bahwa tim medis akan terus berupaya membantu masayarakat Palu, Sigi dan Donggala yang membutuhkan layanan kesehatan.
“Setiap hari kami layani antara 100-200 pasien. Jadi dalam sepekan sudah sekitaran 1200an. Rata-rata anak-anak mengalami diare. Selain itu banyak pasien yang terkena infeksi dan gatal-gatal kulit, ini karena air bersih masih sulit di pengungsian. Silahkan datang ke posko kami untuk mendapat layanan kesehatan,” kata Harry.
Posko Sigap Layanan Kesehatan untuk Korban Gempa Sulteng.
(ameera/arrahmah.com)