JAKARTA (Arrahmah.com) – Pimpinan Pusat Muhammadiyah dan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mengadakan silaturahim di Gedung Dakwah Muhammadiyah Jalan Menteng Raya, Jakarta, pada Rabu malam (31/10/2018).
Pertemuan yang berlangsung dalam suasana penuh kekeluargaan itu merupakan kunjungan balasan PBNU, setelah sebelumnya PP Muhammadiyah berkunjung ke kantor pusat PBNU di Jalan Kramat Raya Jakarta, pada Mei lalu.
Pertemuan itu kemudian menghasilkan 4 keputusan, yang langsung ditandatangani oleh Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siradj dan Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir.
Berikut 4 keputusan bersama PBNU dan PP Muhammadiyah:
1. Berkomitmen kuat menegakkan keutuhan dan kedaulatan Negara Kesatuan Republlk Indonesia yang berdasarkan atas Pancasila sebagai bentuk dan sistem kenegaraan yang IslaimI.
Bersamaan dengan itu menguatkan dan memperluas kebersamaan dengan seluruh komponen bangsa dalam meneguhkan integrasi nasional dalam suasana yang damai,persaudaraan,dan saring berbagi untuk persatuan dan kemajuan bangsa.
2. Mendukung sistem demokrasi dan proses demokratisasi sebagai mekanisme politik kenegaraan dan seleksi kepemimpinan nasional yang dilaksanakan dengan profesional, konstitusional, adil, jujur, dan berkeadaban.
Semua pihak agar mendukung proses demokrasi yang substantif serta bebas dari politik yang koruptif dan transaksional demi tegaknya kehidupan politik yang dijiwai nilai-nilai Agama, Pancaslla, dan kebudayaan luhur Indonesia.
3. Meningkatkan komunikasi dan kerjasama yang konstruktif untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, membangun masyarakat yang makmur baik material maupun spiritual,serta peran politik kebangsaan melalui program pendldlkan,ekonomi,kebudayaan,dan bidang-bidang strategis lainnya. Komunikasi dan kerjasama tersebut sebagai perwujudan ukhuwah keumatan dan kebangsaan yang produktif untuk kemajuan Indonesia.
4. Pada tahun politik ini semua pihak agar mengedepankan kearifan, kedamaian, toleransi, dan kebersamaan ditengah perbedaan pillhan politik.Kontestasi politik diharapkan berlangsung damal, cerdas, dewasa, serta menjunjung tinggi keadaban serta kepentingan bangsa dan negara.Hindari sikap saling bermusuhan dan saling menjatuhkan yang dapat merugikan kehidupan bersama.Kami percaya rakyat dan para elite Indonesia makin cerdas,santun,dan dewasa dalam berpolitik.
Selain Said Aqil, di antara rombongan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama tampak hadir antara lain Sekjen Helmy Faishal Zaini, Ketua PBNU Robikin Emhas, Ketua GP Ansor Yaqut Cholil Qoumas serta beberapa anggota PBNU lainnya.
Sementara dari PP Muhammadiyah di antaranya Ketua PP Muhammadiyah Dadang Kahmad, Anwar Abbas, Syafiq Mughni, Yunahar Ilyas, Agus Taufiqurrahman, Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu’ti, Bendahara Umum Suyatno, dan Sekretaris PP Muhammadiyah Agung Danarto.
(ameera/arrahmah.com)