Oleh: Iyar
Aktivis Dakwah
Beberapa kasus bunuh diri sudah terjadi, dan beberapa pelakunya adalah mahasiswa. Baik perguruan tinggi negeri maupun swasta. Ini bukti potret suramnya sistem pendidikan sekuler.
Seperti yang di kutip dari Republika Bogor, Kasus mahasiswa IPB meninggal dunia karena bunuh diri dengan cara gantung diri, bukan kali pertama terjadi. Sejak 2015, setidaknya ada lima kasus mahasiswa IPB yang mengakhiri hidupnya dengan cara bunuh diri.
Sebelum Sulthan Nabinghah Royyan (18 tahun), ditemukan tidak bernyawa di dalam kamar mandi sebuah Hotel OYO di Dramaga Bogor, Jawa Barat. Kasus bunuh diri mahasiswa IPB di kota hujan, sudah empat kali terjadi. Ada empat mahasiswa yang melakukan aksi serupa, satu diantaranya gagal. Penyebab bunuh dirinya pun beragam, mulai dari perundungan, persoalan asmara, depresi, hutang pinjol, hingga tekanan dalam proses belajar di kampus.
Banyak kasus bunuh diri pada mahasiswa dengan berbagai persoalan yang menimpa mahasiswa, menggambarkan kompleksnya persoalan yang dihadapi. Nyatanya pendidikan tinggi saat ini justru membuat generasi bermental rapuh dan selalu berada di bawah tekanan. Pendidikan saat ini membuat generasi tidak memiliki prinsip hidup yang kuat sebagai seorang manusia. Ditambah sistem saat ini yaitu sistem sekuler yang semakin menunjukan kegagalan demi kegagalannya dalam mencetak generasi bermental tangguh.
Generasi semakin rusak jauh dari agama akibat penerapan sistem sekuler. Dalam sistem sekuler pendidikan hanya berorientasi materi dan dijauhkan dari nilai serta hukum agama yang semakin menjatuhkan mental para peserta didik. Ketika pendidikan tinggi yang seharusnya mencetak para intelektual, dengan kekuatan ilmu serta mentalnya untuk menghadapi kehidupan. Justru dalam sistem ini, pendidikan tidak mampu mencetak generasi dengan ketaatan pada illahi dan bermental kuat. Padahal generasi akan menjadi penerus dan pembangun peradaban.
Berbeda jika dalam Islam, karena Islam memiliki sistem pendidikan yang kuat, karena berbasis akidah Islam. Serta dengan dukungan falsafah Islam yg sesuai dengan aturanNya, maka akan tercipta lingkungan hidup yang medukung dan menguatkan terbentuknya kepribadian Islam yang tangguh dan bermental baja karena setiap peserta didik akan menyandarkan setiap perbuatannya sesuai dengan syariat.
Tujuan pendidikan generasi dalam mencari ilmu agar menjadi orang yang mulia yakni manusia yang bertakwa, dan berkepribadian Islam, sehingga berguna untuk negara dan umat.
Penerapan pendidikan Islam secara hakiki hanya dapat dilakukan dengan penerapan Islam secara menyeluruh dalam naungan negara khilafah. Maka, sudah seharusnya kita kembali pada sistem Islam dan menerapkannya secara kaffah, karena hanya dengan Islam kita dapat melahirkan generasi-generasi berkualitas dan bermental kuat.
Wallahu a’lam bis shawwab