SURABAYA (Arrahmah.com) – Kodam V/Brawijaya menyesalkan beredarnya kembali di beberapa media sosial pamflet yang berisi dukungan TNI, terlebih Kodam V/Brawijaya terhadap ormas Banser untuk menurunkan bendera khilafah.
Kapendam V/Brawijaya, Kolonel Inf Singgih Pambudi Arinto, S. IP, M.M, menegaskan, kalimat berbunyi dukungan oleh pihak TNI-AD kepada Banser seperti yang tertera di dalam pamflet tersebut adalah Hoaks dan tidak benar.
“Pamflet itu tertulis, pencopotan spanduk khilafah dimana NU dan TNI siap bertanggung jawab atas aksi tersebut dan disertai kata-kata provokatif lainnya. Padahal, pihak Kodam tidak pernah memberikan dukungan seperti itu ke ormas manapun,” jelas Kolonel Singgih, Senin (29/10/2018), seperti dilansir akun media sosial Kodam V/Brawijaya
Beredarnya pamflet itu, jelas Kolonel Singgih, bermula ketika pihak Banser Jawa Timur, menggelar audiensi ke ruangan kerja Pangdam V/Brawijaya, tahun 2016 lalu.
Dalam audiensi itu, Banser bertujuan untuk bersilahturahmi dan memperkenalkan diri, sekaligus membahas berbagai ancaman bangsa.
“Saat itu Pangdamnya Mayjen TNI (Purn) Sumardi. Pihak Banser Jatim melakukan audiensi ke ruangan kerja beliau tanggal 21 April 2016 lalu,” ungkap Kapendam.
“Audiensi itu bersilahturahmi saja, tidak membahas dukungan, atau hal-hal lainnya seperti yang beredar di pamflet,” tandasnya.
Sebelumnya Kodam V/Brawijaya, juga pernah melakukan klarifikasi tentang pamflet tersebut pada bulan Mei 2018 lalu.
Kolonel Singgih kembali menghimbau kepada masyarakat, untuk tidak mudah terpancing dengan adanya pamflet tersebut serta menjaga situasi kondusif di Jawa Timur.
“Selama ini, hubungan Kodam Brawijaya dengan Banser, sangat baik. Terutama dalam melakukan kegiatan-kegiatan sosial dan menjaga situasi kondusif di Jawa Timur,” tuturnya.
“Sekali lagi kami tegaskan, pamflet itu tidak benar. TNI tidak pernah memberikan dukungan tindakan provokatif seperti yang beredar di pamflet tersebut,” tegas Kolonel Singgih.
(ameera/arrahmah.com)