LAMONGAN (Arrahmah.com) – Pondok Pesantren Al-Furqon milik Muhammadiyah yang berada di Laren, Lamongan, Jawa Timur menjadi sasaran aksi pembakaran oleh orang tak dikenal. Pengurus Ponpes menyatakan bahwa aksi pembakaran terjadi hingga dua kali.
Aksi pembakaran pertama terjadi pada Jumat (1/1) sekitar pukul 12.00, saat sedang berlangsung salat Jumat, di asrama santri putra. Sepekan kemudian, pada Jumat (8/1) di waktu yang hampir sama terjadi aksi pembakaran kedua di asrama santri putri.
“Kejadiannya sekitar pukul 11.00 WIB hingga 11.40 WIB saat jamaah Jumat berlangsung,” kata pengurus Ponpes, seperti yang dikutip dari suaramuhammadiyah.id, pada Senin (11/1/2021).
Pada saat aksi pembakaran pertama, seorang warga bernama Nanang, yang rumahnya berada di sisi utara Ponpes, melihat api yang tengah berkobar. Nanang kemudian berusaha memadamkan api dengan dibantu oleh dua orang lainnya yang sedang melintas untuk berangkat shalat Jumat.
Kejadian pembakaran tersebut telah dilaporkan oleh pengurus Ponpes ke Polsek Laren. Pihak kepolisian juga telah melakukan olah TKP dan memasang garis polisi di sekitar lokasi kejadian. Namun satu pekan kemudian, aksi pembakaran tersebut kembali terjadi dan menyasar asrama santri putri.
Tim Hukum dan HAM serta LBH Muhammadiyah curiga bahwa ada unsur kesengajaan dalam insiden ini.
“Kalau tidak ada unsur kesengajaan, masa sasaran dua tempat dengan objek serupa,” kata Ketua LBH Muhammadiyah, Luqmanul Hakim.
Pimpinan Wilayah Jawa Timur juga menyoroti aksi pembakaran ini, dan memerintahkan untuk membuat surat resmi ke Polres Lamongan dan Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Mereka berharap pelaku dapat segera ditangkap.
“Kalau harapannya ya bisa ditemukan pelakunya. Ini urusan dengan kepentingan umat,” ucap Luqman.
Kasat Reskrim Polres Lamongan, AKP David Manurung menuturkan bahwa pihaknya telah melakukan olah TKP untuk menyelidiki insiden tersebut.
Dan nantinya dari olah TKP itu dapat diambil kesimpulan tentang dua peristiwa kebakaran yang terjadi di Ponpes tersebut, pungkas David. (rafa/arrahmah.com)