JAKARTA (Arrahmah.com) – Sekretaris Bantuan Hukum DPP FPI Yanuar Aziz membenarkan adanya helikopter yang lalu lalang melintasi langit Pondok Pesantren Alam dan Agrokultural Markaz Syariah di Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Yanur mengungkapkan, helikopter tersebut telah mengitari Ponpes yang dipimpin Imam Besar FPI Habib Rizieq Shihab sejak Kamis (24/12/2020).
“Infonya demikian. Informasinya sejak Kamis,” kata Yanuar, lansir Okezone, Sabtu (26/12).
Yanuar menduga, helikopter tersebut sengaja mengintai aktivitas yang ada di Ponpes Habib Rizieq guna melakukan teror dan intimidasi.
Yanuar menegaskan, melakukan pengintaian dengan helikopter merupakan bagian dari kesewenang-wenangan.
“Ini merupakan dugaan bentuk teror dan intimidasi dan bentuk kesewenang-wenangan,” tandasnya.
Sebelumnya, Habib Rizieq memiliki Ponpes yang berada di kawasan Megamendung, Bogor, Jawa Barat. Namun, tak sembarang orang dapat masuk ke dalam pesantren Habib Rizieq tersebut.
Ponpes seluas 31,91 hektare tersebut juga tersandung masalah. Bermula dari surat somasi bernomor SB/I.1/6131/XII/2020 tertanggal 18 Desember 2020 yang dilayangkan PTPN VIII (Persero) kepada Pimpinan Pondok Pesantren Alam Agrokultural Markaz Syariah.
Di dalam surat tersebut, PTPN VIII memperingatkan agar Pimpinan Pondok Pesantren Alam Agrokultural Markaz Syariah menyerahkan tanah tersebut atau dikosongkan paling lambat tujuh hari terhitung sejak surat diterima.
Okezone juga melansir, pihaknya menerima kiriman sebuah video helikopter yang mengawasi kawasan Ponpes milik Habib Rizieq di Megamendung.
Dalam video berdurasi 29 detik tersebut, sebuah helikopter terbang rendah dekat pesantren. Namun belum diketahui dari mana helikopter itu berasal.
“Ya benar, Markaz Syariah sering dipantau lewat helikopter,” ujar seorang sumber yang berada di lokasi, Jumat (25/12/2020).
Sebelumnya, Sekretaris Umum Front Pembela Islam (FPI), Munarman mengklaim, Habib Rizieq Shihab telah diintai oleh puluhan orang, sejak kepulangannya ke Indonesia.
“HRS sejak kepulangannya diintai ketat 24 jam, ada 30 orang, masing-masing 10 orang, di Petamburan, Megamendung dan Sentul,” ujar Munarman di Markas FPI, beberapa waktu lalu.
(ameera/arrahmah.com)