BIMA (Arrahmah.com) – Pondok Pesantren (Ponpes) Al Madinah dan rumah salah satu pengajar ponpes Ustadz Jakaria, di desa Kanangan, Kecamatan Bolo, Bima, Nusa Tenggara Barat dilempari bom molotov oleh puluhan orang tak dikenal, Jumat (6/6/2014).
Pembakaran yang menyebabkan beberapa barang dan peralatan rumah tangga di rumah Ustadz Zakaria rusak itu berawal dari beredarnya isu bahwa salah satu pengajar Ponpes Al Madinah terkait dengan peristiwa penembakan yang menewaskan Kanit Intel Reskrim Polres Bima Bripka M Yamin pada Senin (2/6/2014) malam.
Dikutip dari Jurnalislam.com, berikut kronologis kejadian percobaan pembakaran Ponpes Al Madinah yang berhasil dihimpun berdasarkan penuturan Ustadz Jakaria, Selasa (10/6/2014) :
- Jum’at, 6 Juni 2014 pukul 13.20 wita, ustadz & ustadzah pengajar/pembina ponpes Al Madinah beserta santriwan/wati bersiap siap ke Kecamatan Donggo untuk menghadiri pernikahan Ustadz Khaerudin (Pengajar Ponpes Al Madinah), rombongan direncanakan 3 pick up. Hingga kemudian kabar yang beredar di masyarakat sekitar pada saat itu bahwa ustadz/ustadzah & para santriwan/wati hendak mengungsi/melarikan diri karena adanya dugaan keterkaitan mereka dengan penembakan Bripka M Yamin Senin (2/6/2014) lalu. Masyarakat sekitar (belum diketahui jelas warga dari desa mana) menuju pondok. Kemudian beberapa ikhwan disekitar pondok menghubungi Ustadz Jabir, salah pembina pondok, untuk memberitahukan kabar yang beredar di masyarakat. Lalu diputuskanlah bahwa hanya sebagian dari Pembina pondok & santri yang akan menuju Donggo untuk menghadiri acara pernikahan kemudian sisanya berada di pondok.
- Jum’at, 6 Juni 2014 pukul 16.00 Wita. Di dalam ponpes Al Madinah Ustadzah Hadijah (pengajar ponpes Al Madinah) di datangi oleh 2 orang tak dikenal. Mereka bertanya dan mengancam, “kemana penghuni pondok? Nanti malam kami akan datang lagi….!”
- Jum’at, 6 Juni 2014 Pukul 23.30 Wita, sebuah botol berisi bensin dan sumbu api (molotov) dilempar OTK di tembok luar ruang kelas ponpes Al Madinah. Tidak ada yang terbakar, hanya menimbulkan noda hitam di tembok & kaca ruang kelas.
- Sabtu, 7 Juni 2014 Pukul 03.00 dini hari, rumah salah satu Pembina ponpes Al Madinah Ustadz Jakaria dilempari ± 10 botol berisi bensin dan sumbu api (molotov), ± 5 diantaranya tidak terbakar. Diperkirakan ± 20 orang pelaku menuju ponpes melalui sawah & halaman SMAN 1 Bolo yang berada di samping ponpes Al Madinah. Bagian rumah yang dilempari adalah kamar tidur anak, dapur, atap rumah (atap rumah/seng sebelum dilempar di sirami bensin).
- Belum diketahui pasti dari mana para pelaku berasal karena baik warga sekitar maupun penghuni ponpes Al Madinah tidak mengetahui/melihat arah datangnya para pelaku. Tetapi beberapa jam sebelum kejadian masyarakat sekitar melihat dan mencurigai sekelompok pemuda mabuk-mabukan di Paruga Na’e Bolo yang berada di areal sekitar ponpes Al Madinah. Menurut kesaksian santri dan pembina ponpes Al Madinah bahwa botol yang dipergunakan untuk mengisi bensin dan sumbu api sebagian besar adalah botol minuman keras.
- Yang melakukan pemblokiran jalan adalah preman (dapat dipastikan bayaran) warga Desa Tambe, Desa Rasabou dan Desa Leu Kecamatan Bolo
Kerugian yang diderita
Dari peristiwa penyerangan itu, Ponpes Al Madinah menderita kerugian material rusaknya fasilitas ponpes, berupa :
- Beberapa pakaian
- Buku-buku
- 1 Tempat tidur (kasur)
- Karpet
- Peralatan dapur
Beberapa hari pasca percobaan pembakaran, Ponpes Al Madinah dijaga oleh puluhan mujahidin. Kampung Media, sebuah media lokal dari Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat melaporkan, pada hari Ahad, 8 Juni 2014, ponpes Al Madinah dijaga oleh puluhan mujahidin dari kota Bima. (azm/arrahmah.com)