PONOROGO (Arrahmah.id) – Pondok Modern Darussalam Gontor, Ponorogo meminta maaf atas insiden dugaan penganiayaan yang mengakibatkan AM, salah satu santri Gontor asal Palembang, meninggal dunia.
“Atas nama Pimpinan Pondok Modern Darussalam Gontor, Ponorogo Jawa Timur, saya selaku juru bicara pondok dengan ini menyampaikan beberapa hal terkait wafatnya Almarhum Ananda AM. Santri Gontor asal Palembang pada hari Senin pagi, 22 Agustus 2022,” ucap Ustadz Noor Syahid di kanal YouTube Gontor TV, seperti dilansir pada Selasa (6/9/2022).
Selain menyampaikan ucapan permintaan maaf dan belasungkawa kepada keluarga korban, Noor Syahid juga menyesalkan atas apa yang terjadi pada AM yang berakhir pada kematian AM.
“Sebagai pondok pesantren yang concern terhadap pendidikan karakter anak, tentu kita semua berharap agar peristiwa seperti ini tidak terjadi lagi di kemudian hari,” papar Ustadz Noor Syahid.
Pihak pondok juga mengakui adanya dugaan penganiayaan terhadap santri berinisial AM (17) asal Palembang oleh sesama santri hingga menyebabkan korban meninggal dunia.
“Berdasarkan temuan tim pengasuhan santri, memang ditemukan adanya dugaan penganiayaan yang menyebabkan korban meninggal dunia,” ujar Ustadz Noor Syahid.
Pihak Pondok Modern Gontor sejauh ini telah mengambil tindakan tegas dengan mengeluarkan santri pelaku dugaan penganiayaan terhadap AM.
“Pada hari yang sama almarhum wafat, kami juga mengambil tindakan tegas dengan menjatuhkan sanksi tegas kepada santri yang diduga terlibat. Yaitu dengan mengeluarkan yang bersangkutan secara permanen dari Pondok Modern Gontor, dan memulangkannya ke orangtua masing-masing,” ujar Noor. (rafa/arrahmah.id)