SINGAPURA (Arrahmah.com) – Menlu AS, Mike Pompeo, mengatakan pada Sabtu (3/8/2018) bahwa dia berharap pendeta Amerika yang ditahan di Turki akan dibebaskan dalam beberapa hari mendatang setelah AS menampar sejumlah pejabat Turki dengan sanksi baru-baru ini.
Pompeo dan timpalannya dari Turki, Mevlut Cavusoglu, bertemu di Singapura pada Jumat (2/8_ untuk membahas pembebasan Andrew Brunson.
Dia ditangkap pada Desember 2016 setelah kudeta yang gagal di Turki atas tuduhan spionase dan “melakukan kejahatan atas nama kelompok teror tanpa menjadi anggota” – tuduhan yang dibantah Brunson. Dia menghadapi 35 tahun penjara jika terbukti bersalah.
“Saya memiliki percakapan konstruktif dengan rekan saya kemarin,” kata Pompeo kepada wartawan.
“Saya menjelaskan bahwa sudah banyak waktu terulur bagi pembebasan pendeta Brunson dan agar ia diizinkan untuk kembali ke Amerika Serikat, dan saya harap sejumlah warga AS lainnya yang ditahan oleh Turki juga dibebaskan,” lanjutnya.
“Saya berharap bahwa dalam beberapa hari mendatang kita akan melihat itu terjadi.”
Amerika Serikat juga telah berusaha meminta pembebasan tiga staf kedutaan yang dipekerjakan di Turki.
Ketika ditanya apakah masalah itu mengancam keanggotaan Turki di Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO), Pompeo mengatakan: “Turki adalah mitra NATO, yang selalu diinginkan oleh Amerika Serikat untuk terus bekerja sama.” (Althaf/arrahmah.com)