WASHINGTON (Arrahmah.com) – Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo pada Rabu (1/7/2020) mendesak Turki untuk terus mempertahankan status Hagia Sophia di Istanbul sebagai museum, sehari sebelum putusan pengadilan yang diharapkan dapat memberikan landasan hukum bagi kelompok yang meminta untuk mengembalikan statusnya sebagai Masjid, Reuters laporan.
Hagia Sophia adalah katedral utama selama 900 tahun sebelum menjadi Masjid selama 500 tahun hingga 1934, ketika diubah menjadi museum.
Presiden Tayyip Erdogan telah mengusulkan untuk memulihkan status Masjid dari Situs Warisan Dunia UNESCO, sebuah bangunan di jantung kekaisaran Byzantium dan Kekaisaran Utsmani dan hari ini menjadi salah satu monumen yang paling banyak dikunjungi di Turki.
Dalam sebuah pernyataan tentang masalah ini, Pompeo pertama-tama memuji pemerintah Turki karena menjalankan bangunan “dengan cara yang luar biasa” sebagai museum tetapi mengklaim bahwa perubahan statusnya akan mengurangi warisannya.
“Kami mendesak Pemerintah Turki untuk terus mempertahankan Hagia Sophia sebagai museum, sebagai contoh komitmennya untuk menghormati tradisi agama dan ragam sejarah yang berkontribusi pada Republik Turki, dan untuk memastikannya tetap dapat diakses oleh semua orang,” klaim Pompeo.
Pengadilan akan memutuskan hari ini (2/7) tentang statusnya saat ini yang memperdebatkan legalitas konversi menjadi sebuah museum pada tahun 1934 pada tahun-tahun awal negara Turki sekuler modern yang didirikan oleh Mustafa Kemal Ataturk. (haninmazaya/arrahmah.com)