NEW DELHI (Arrahmah.com) — Kepala Menteri New Delhi Arvind Kejriwal pada Sabtu (13/11/2021) memerintahkan sekolah-sekolah ditutup selama sepekan, karena polusi udara tingkat tinggi yang berbahaya di ibu kota India tersebut.
“Mulai Senin (15/11), sekolah-sekolah ditutup sehingga anak-anak tidak perlu menghirup udara yang tercemar,” kata Arvind Kejriwal kepada wartawan, dikutip dari AFP.
Pada Sabtu (13/11), tingkat polusi di New Delhi adalah 437 dari skala 500 pada Indeks Kualitas Udara, menurut data dari Badan Pengendalian Polusi Pusat.
Kejriwal juga mengatakan, tidak ada kegiatan konstruksi yang diizinkan selama empat hari, mulai Ahad (14/11/2021), untuk mengurangi debu dari lokasi terbuka yang luas.
Kantor pemerintah juga diminta untuk beroperasi dari rumah, lalu bisnis swasta disarankan tetap menggunakan opsi bekerja dari rumah (WFH) sebanyak mungkin.
Tingkat polusi di Delhi juga berada di zona parah pada Jumat (12/11), memicu peringatan darurat kesehatan dari Dewan Pengendalian Polusi Pusat.
New Delhi merupakan salah satu kota yang paling tercemar di dunia, dengan campuran berbahaya dari emisi pabrik, asap knalpot mobil, dan asap dari kebakaran pertanian.
Pembakaran limbah pertanian di negara bagian tetangga Delhi – sebagian besar berkontribusi pada tingkat polusi ibu kota India setiap musim dingin – juga terus berlanjut meskipun ada larangan Mahkamah Agung.
Laporan pada 2020 oleh organisasi Swiss IQAir menemukan, 22 dari 30 kota paling tercemar di dunia berada di India, dan Delhi menduduki peringkat ibu kota paling tercemar secara global.
Pada tahun yang sama, jurnal Lancet mengatakan bahwa 1,67 juta kematian di India pada 2019 disebabkan oleh polusi udara, termasuk hampir 17.500 di New Delhi (hanoum/arrahmah.com)