AMERIKA (Arrahmah.com) – Sebuah studi otopsi menunjukkan bahwa anak-anak dan dewasa muda yang terpapar polusi udara mengalami perubahan otak serupa dengan yang terlihat pada pasien Alzheimer.
Sebuah tim peneliti Amerika Utara memeriksa otak dari 43 anak dan orang dewasa muda yang meninggal dalam kecelakaan di Meksiko untuk mempelajari potensi perubahan dalam ekspresi gen, penanda kekebalan tubuh (imunitas) dan indikator fisik mirip dengan orang yang berpenyakit Alzheimer.
Menurut laporan yang diterbitkan dalam Jurnal Penyakit Alzheimer, 37 dari kasus yang dipelajari adalah orang yang tinggal di perkotaan, contohnya wilayah Meksiko yang sangat tercemar, dan delapan kota lainnya yang diperiksa sebagai kelompok kontrol berasal dari daerah pedesaan dan tidak terpolusi.
Analisis ekspresi gen menunjukkan bahwa lebih dari 100 gen telah berubah dalam otak subyek yang tinggal di daerah perkotaan.
Lebih dari setengah dari otak yang tinggal di daerah perkotaan menunjukkan deposit protein destruktif disebut beta-amyloid, yang merupakan ciri klinis utama atau prekursor penyakit Alzheimer.
Sebaliknya, tak satu pun dari mereka yang hidup di daerah yang tidak tercemar yang memiliki perubahan otak sebelum kematian, kata para peneliti.
Karena gen APO-E adalah terkait dengan penyakit awal-awal Alzheimer, peneleti juga memeriksa apakah versi resiko gen ini dikaitkan dengan penyakit yang sama dengan patologi Alzheimer.
Hasil mengungkapkan bahwa orang-orang dengan resiko genotipe APO-E lebih mungkin untuk memiliki plak yang biasanya terkait dengan Alzheimer di otak mereka.
Temuan mengejutkan bagi para ilmuwan karena Alzheimer adalah penyakit untuk usia yang lebih tua dan perubahan yang terkait tidak seharusnya terjadi di otak orang-orang yang masih muda.
Meskipun penelitian ini tidak bisa menunjukkan bahwa polusi adalah penyebab utama dari perubahan yang diamati, hal itu memberikan bukti lebih lanjut bahwa polusi udara dapat mempengaruhi otak.
Studi jangka panjang dan komprehensif mungkin dapat menunjukkan bagaimana faktor lingkungan termasuk polusi udara mungkin dapat menyebabkan kerusakan sistem saraf.
(siraaj/arrahmah.com)