JAKARTA (Arrahmah.com) – Ustadz ABB, akhirnya resmi ditahan Mabes Polri hari ini, Rabu (11/8). Polri juga sudah menjerat Ustadz ABB dengan pasal hukuman mati. Sementara itu, Ustadz ABB sendiri santai saja menerima tuntutan tersebut. Perlawanan masih berlanjut!
Ustadz ABB Resmi Ditahan
Tidak perlu waktu lama, polri akhirnya secara resmi menahan Amir Jamaah Anshorut Tauhid (JAT), Ustadz Abu Bakar Ba’syir. Polri mengaku telah mempunyai bukti kuat keterlibatan Ustadz Ba’asyir dalam jaringan teroris Aceh.
“Udah (ditahan) resmi,” kata Kabareskrim Komjen Pol Ito Sumardi kepada wartawan saat dicegat di gedung Bareskrim Mabes Polri, Jl Trunojoyo, Jaksel, Rabu (11/8/2010).
Ito menjelaskan, penyidik memiliki bukti kuat yang menunjukkan Ustadz ABB terkait pendanaan pelatihan militer di Aceh. Namun Ito masih belum bisa memastikan berapa jumlah dana yang digelontorkan Ustadz ABB untuk mendanai operasi itu.
“Pastinya saya nggak tahu, yang jelas dia menyampaikan melalui orang atau pihak lain. Istilahnya ‘pokoknya tolong didukung’, itu kan sudah merupakan suatu perintah,” jelas Ito.
“Kemudian ada juga (aliran dana) dari yang bersangkutan,” tandasnya.
Tidak tanggung-tanggung, Ustadz ABB dijerat oleh semua pasal UU Terorisme yang ada. Beliau dijerat dengan pasal 14 jo pasal 7, 9, 11, dan atau pasal 11 dan atau pasal 15 jo pasal 7,9, 11 dan atau pasal 13 huruf a, huruf b, huruf c UU No 15 tahun 2003 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme. Apa hukuman yang diancamkan untuk beliau? Hukuman Mati!
Ustadz ABB Santai Saja
Ustadz ABB sendiri santai-santai saja mendengar dirinya dituntut hukuman mati.
“Beliau menerima saja. Santai saja,” ujar pengacara Ustadz Abu Bakar Ba’asyir, Mahendradatta, Selasa (10/8/2010) malam.
…”Kita gerak lagi setelah Ramadan. Santai saja, ini tidak perlu terlalu serius,” terang Mahendra…
Mahendra menjelaskan, percuma Ustadz Abu Bakar Ba’asyir melawan atau membela diri, karena semua sudah dirancang sebagian oknum Polri. Hal ini pernah disampaikan Ustadz Abu Bakar Ba’asyir saat diperiksa penyidik Mabes Polri .
“Saya mau bicara apapun, pasti dijebloskan, silakan saja bapak-bapak ini tentukan nasib saya di dunia,” ujar Mahendra menirukan ucapan Ustadz Abu Bakar Ba’asyir.
Menurut Mahendra, bukan pertama kali ini Ustadz Abu Bakar Ba’asyir dituntut dengan pasal-pasal yang bombastis. Berulang kali pula pria berjenggot putih ini dituduh melakukan teror-teror yang mengerikan lewat serangkaian aksi bom di Tanah Air. Kali ini, saat Ustadz Abu Bakar Ba’asyir dituduh terlibat latihan militer di Aceh, hal ini pun tidak mengherankan lagi bagi Mahendra.
“Memang ada sekelompok kecil oknum di tubuh Polri yang tidak senang waktu beliau dibebaskan,” tuding Mahendra.
Tim Pembela Muslim (TPM) pun akan berusaha membela Ustadz Abu Bakar Ba’asyir sekuat tenaga. Namun di bulan Ramadan ini, Ba’asyir meminta agar tidak terlalu banyak berbantah-bantahan. Pihak TPM pun menyanggupi permintaan ini.
“Kita gerak lagi setelah Ramadan. Santai saja, ini tidak perlu terlalu serius,” terang Mahendra.
Polisi Memanipulasi Bukti
Terkait tuduhan polri yang begitu yakin bahwa Ustadz ABB terkait pendanaan terorisme Aceh, jubir JAT membantahnya. Juru bicara Jamaah Ansharut Tauhid (JAT) Son Hadi mengatakan bahwa pihak kepolisian memanipulasi bukti untuk menjerat Ustadz Ba’asyir.
“Atas dasar apa penetapan tersangka itu. Kalau video rekaman tersebut kan bisa dibuat-buat,” katanya, Rabu (11/8/2010).
Terkait video yang dimaksud Son, Mabes Polri mengklaim telah mengantongi video yang membuktikan keterlibatan Amir Jamaah Ansharut Tauhid (JAT) Ustadz Abu Bakar Ba’asyir dengan pelatihan militer teroris di Aceh.
Lebih lanjut Son mensinyalir ada skenario khusus yang dimainkan pihak pemerintah dengan kepolisian.
“Ustadz ditangkap dua hari setelah SBY mengaku mendapatkan ancaman. Inikan ada sesuatu,” paparnya.
Dia menambahkan, penangkapan Ustadz Abu Bakar Ba’asyir yang waktunya dekat dengan bulan Ramadan dikhawatirkan akan menimbulkan provokasi bagi umat Muslim yang sedang menjalankan ibadah puasa. Pasalnya Ustadz bukan hanya punya Jamaah Ansharut Tauhid (JAT) tapi punya umat. Umat Islam tentu tidak akan pernah rela ulama mereka didzolimi begitu saja. Mereka pasti akan melawan dan menuntut keadilan. Allahu Akbar!
(M Fachry/arrahmah.com)