SUKABUMI (Arrahmah.com) – Polres Sukabumi saat ini tengah menyelidiki dugaan munculnya kelompok NII (Negara Islam Indonesia) beranggotakan 15 orang di Kec. Cisolok, Kab. Sukabumi. Namun mengingat proses penyelidikannya hingga kini masih berjalan, sehingga polres belum bisa memastikan kebenarannya, termasuk melakukan langkah-langkah penanganannya.
“Terkait dengan dugaan itu, kita masih melakukan penyelidikan. Kita selidiki dulu, apa misinya? apakah ada pelanggaran pidananya atau tidak?. Jadi, sampai sekarang kita masih menyelidiki hal itu, supaya tidak salah tangkap,” ujar Kapolres Sukabumi, Ajun Komisaris Besar, Bagus Srigustian, S.H., M.H., ketika ditemui di ruang kerjanya di Palabuhanratu, Senin (25/4/2011).
Menurut dia, terlepas benar tidaknya kemunculan kelompok NII di Cisolok, namun di wilayah Kab. Sukabumi dinilai berpotensi dipakai tempat penyebaran faham kelompok tersebut, termasuk kegiatan perekrutan anggotanya. Sebab, dengan kondisi sebagian masyarakat yang dinilai masih terbelakang, sehingga relatif mudah dicuci otak untuk kepentingan perekrutan anggotanya.
“Akan tetapi, semua itu perlu penyelidikan dulu supaya informasinya akurat yang diperkuat dengan barang buktinya. Jangan seperti sebelumnya. Kita pernah mendapat informasi di satu kecamatan diduga ada kelompok NII, tapi setelah dicek ternyata tidak ada. Nah, untuk dugaan NII di Cisolok ini, perlu diselidiki dulu dan sampai sekarang belum ada hasilnya,” kata Bagus.
Lebih jauh ia menjelaskan, dalam penanganan kasus kelompok NII tersebut, pihaknya lebih menekankan pada sisi pelanggaran pidananya. Sebab ajaran kelompok NII itu kerapkali meresahkan masyarakat yang diduga dalam praktiknya terjadi tindak pidana penipuan, pemerasan dan pemaksaan.
“Jadi dalam penanganannya, kita lebih menekankan pada aspek pelanggaran pidananya. Tidak harus menunggu pelaporan dari masyarakat dulu, kita bisa proaktif melakukan penyelidikan di lapangan,” ujarnya.
Ditanya apakah saat ini di Cisolok ada indikasi kegiatan keagamaan yang mengarah pada kelompok NII, termasuk perekrutan para anggotanya, ia belum bisa memastikannya karena hal itu masih dalam penyelidikan. “Kita belum tahu, tapi kita akan mencari tahu kebenarannya. Namun upaya yang kita lakukan terkait munculnya kasus NII ini, kita tetap berupaya menjaga situasi dan kondisi yang kondusif di masyarakat, supaya tidak saling curiga,” ujar Bagus. (pr/arrahmah.com)