ANKARA (Arrahmah.id) — Tak kurang antara Fakta 8-10 kapal berisi pasokan barang dari Turki dikirim setiap hari ke wilayah Israel menurut salah satu politisi Israel.
“Fakta bahwa 8-10 kapal pasokan dari Turki dikirim setiap hari ke rezim pendudukan sungguh memalukan. Jika Anda tidak bisa menghentikan kaum barbar Zionis di Jalur Gaza, setidaknya hentikan hubungan dagang!,” desak Şehzade Demir, anggota parlemen Turki dari partai Hüda Par (28/2/2024).
Fakta itu juga diungkap jurnalis investigasi dari Turkish Minutes (28/2) yang mengungkap bahwa 100 ton barang telah diangkut dari pelabuhan Turki ke Israel dalam tiga hari terakhir.
Menurut jurnalis investigasi Metin Cihan, pengiriman dari pelabuhan Turki mencakup berbagai macam barang seperti baja, semen, dan makanan, dengan perusahaan Turki sebagai pemasok utamanya.
Hebatnya, Israel terlibat langsung dalam perdagangan ini melalui perusahaan milik negara.
Eren Holding yang pro-pemerintah, yang digambarkan oleh Cihan sebagai salah satu pemasok utama semen dan bahan konstruksi ke Israel, terus melakukan pengiriman tanpa henti sejak awal konflik, memasok lebih dari 200.000 ton bahan.
Terlepas dari konflik yang sedang berlangsung dan kecaman Erdogan, Israel tetap menjadi mitra dagang penting bagi Turki, menempati peringkat ke-13 dalam daftar ekspor Turki pada tahun 2023.
Perdagangan antara kedua negara berjumlah $5,42 miliar tahun lalu, menyumbang 2,1 persen dari total ekspor Turki, turun dari $7. miliar pada tahun 2022.
Data Kementerian Perhubungan Turki menunjukkan antara 7 Oktober hingga 31 Desember 2023, rata-rata delapan kapal per hari melakukan total 701 perjalanan dari pelabuhan Turki ke Israel. Dari jumlah tersebut, 480 berlayar langsung, sedangkan 221 menggunakan Turki sebagai negara transit. Khususnya, ekspor Turki ke Israel meningkat menjadi $430,6 juta pada bulan Desember, meningkat sebesar 34,8 persen dibandingkan bulan November, yang menunjukkan hubungan ekonomi yang terus berlanjut dan bahkan berkembang meskipun terdapat retorika politik.
Pengungkapan baru-baru ini oleh jurnalis Cihan berdasarkan data dari sumber terbuka menunjukkan bahwa beberapa perusahaan yang terkenal karena hubungan mereka dengan Erdogan dan keluarganya terus melakukan bisnis dengan Israel meskipun ada retorika anti-Israel yang keras dari Ankara mengenai konflik di Gaza.
Pengungkapan bahwa Erdogan dan lingkaran dekatnya melanjutkan perdagangan dengan Israel memicu kemarahan para kritikus, yang menunjukkan kemunafikan dalam mengutuk Israel di tingkat pemerintah sementara secara pribadi melakukan perdagangan yang menguntungkan dengan negara tersebut. (hanoum/arrahmah.id)