KABUL (Arrahmah.com) – Politisi Taliban dan pihak oposisi Afghanistan yang menentang kepemimpinan Presiden Ashraf Ghani akan bertemu di Rusia pekan ini.
Sebagaimana dilansir Al-Jazeera, Taliban telah mengkonfirmasi pada Ahad (3/2/2019) bahwa pihaknya akan mengirim delegasi ke Rusia untuk menghadiri pertemuan yang akan dilaksanakan selama dua hari, mulai dari Selasa, di Moskow.
Taliban menolak mengakui pemerintahan Ghani. Mereka menyebut pemerintahan yang dipimpin Presiden Ashraf Ghani sebagai “boneka” AS.
Ghani telah berulang kali meminta Taliban untuk melakukan pembicaraan dengan pemerintahnya.
“Saya menyerukan kepada Taliban untuk melakukan perundingan pemerintah Afghanistan dan menyatakan aspirasi serta harapan mereka untuk Afghanistan, karena rakyat Afghanistan sangat mengharapkan lahirnya perdamaian,” kata Ghani dalam pidato yang disiarkan televisi dari istana kepresidenan di Kabul pekan lalu.
“Kita tidak boleh lupa bahwa para korban perang ini adalah warga Afghanistan sehingga proses perdamaian juga harus dipimpin kita semua, penduduk Afghanistan. Tidak ada satupun rakyat Afghanistan yang menginginkan adanya pasukan asing di negara mereka dan menyerang rumah sakit, sekolah, masjid, dan taman,” imbuhnya.
Di antara mereka yang telah mengkonfirmasi kehadirannya pada pertemuan di Moskow adalah Haneef Atmar, mantan penasihat keamanan nasional yang mencalonkan diri melawan Ghani dalam pemilihan presiden yang akan diadakan Juli mendatang.
Atmar menggambarkan pertemuan itu sebagai “langkah penting menuju pembicaraan damai intra-Afghanistan” dalam sebuah tweet pada Ahad (3/2).
Mantan gubernur Atta Muhammad Noor dan mantan Presiden Afghanistan Hamid Karzai, yang juga merupakan saingan Ashraf Ghani, juga akan hadir dalam pertemuan tersebut.
Dewan Perdamaian Tinggi negara, yang bukan termasuk bagian dari pemerintah tetapi ditugaskan untuk menjadi mediator dengan Taliban, mengatakan pada Sabtu (2/2) bahwa mereka tidak diundang ke Moskow.
Taliban juga dijadwalkan akan mengadakan perundingan damai lagi dengan AS di Doha pada 25 Februari mendatang. (Rafa/arrahmah.com)