STOCKHOLM (Arrahmah.com) – Seorang politisi Swedia telah memicu kemarahan dan menuai ejekan secara online melalui media sosial karena telah mengatakan bahwa daging halal memiliki kekuatan sihir dan dapat mengubah seseorang menjadi seorang Muslim.
Partai nasionalis Demokrat Swedia, yang mendapat dukungan 20% dari penduduk di Swedia, juga berupaya untuk melarang daging halal di sekolah-sekolah.
Michael Ohman, ketua partai nasionalis tersebut mengatakan kepada surat kabar Sala Allehanda, “Anda menjadi seorang Muslim jika Anda memakan daging halal,” sebagaimana dikutip oleh The Local, lansir World Bulletin, rabu (8/7/2015).
Seorang wartawan bertanya apakah itu berarti bahwa makanan halal memiliki kekuatan sihir?
Ohman menjawab, “ya. Inilah apa yang telah kami peringatkan. Mereka menyusupkan daging halal di mana-mana.“
Ohman juga menyebutkan bahwa ia ingin daging halal dilarang di sekolah-sekolah lokal karena karena ia berpikir bahwa hal itu bertentangan dengan undang-undang kesejahteraan hewan di Swedia.
Adrian Groglopo, seorang ilmuwan politik Swedia mengatakan keada RT “ada Islamophobia yang sangat luas di kalangan partai politik di Swedia.”
Groglopo mengatakan bahwa ni merupakan cara untuk mengatakan bahwa mereka tidak menginginkan ummat Islam di Swedia. Dan tentu saja ini merupakan peningkatan Islamophobia.
“Ini hal yang konyol dengan mengatakan bahwa daging halal adalah jenis sihir dan Anda akan menjadi seorang Muslim jika Anda memakannya. Ini konyol. Tidak ada kata lain untuk itu. Mereka mulai meneror Muslim secara politis,” tambahnya Groglopo.
Komentar Ohman ini mendapat ejekan secara luas di media sosial. Salah satu pengguna menulis, “Apa yang terjadi jika Anda mencampur daging halal dan daging kosher? sihir yang manakah yang terkuat?“
Daging kosher, merupakan daging “halal” dalam istilah Yahudi. Meskipun berasal dari hewan halal, tetapi proses penyembelihannya tidak menyebutkan nama Allah (Jehovah Elohim) karena mereka berkeyakinan bahwa tidak pantas menyebut nama Tuhan yang Suci di tempat yang kotor (rumah potong).
(ameera/arrahmah.com)