JAKARTA (Arrahmah.com) – Anggota Komisi III DPR Aboebakar Alhabsy meminta Kapolri Jenderal Timur Pradopo menurunkan Detasemen Khusus 88 Antiteror ke Papua.
Permintaan Politikus PKS ini berkaitan dengan penembakan yang berakibat delapan anggota Tentara Nasional Indonesia gugur dalam dua peristiwa penyerangan oleh kelompok teroris bersenjata di tempat berbeda di Papua, Kamis (21/2) seperti dilansir JPNN.
“Saya turut berbela sungkawa dengan meninggalnya delapan prajurit TNI di Papua, mereka adalah putera terbaik bangsa yang mengabdi hingga titik darah penghabisan. Saya minta Kapolri turunkan Densus 88 ke Papua,” kata Aboebakar, Kamis (21/2) malam.
Dia beralasan Densus 88 Antiteror harus turun karena peristiwa ini adalah teror yang nyata terhadap kondisi keamanan. Aboebakar menegaskan, penyerangan terhadap aparat keamanan adalah bentuk teror yang tidak bisa dianggap remeh. “Saya yakin Densus mampu menangani persoalan ini,” katanya.
Aboebakar mengatakan selama ini Densus 88 telah berpengalaman menggulung jaringan teroris internasional. Karenanya kata dia, sudah tepat bila mereka diterjunkan ke Papua. “Mereka (Densus 88) punya kompetensi yang cukup, sudah banyak teroris yang mereka tembak mati,” kata dia.
Lebih jauh dia mengatakan, jika kelompok penyerang di Papua hidup berdampingan dengan masyarakat, diyakini Densus dan BNPT bisa mengatasinya. “Mereka sudah biasa menyisir dan memilah mana teroris dan mana masyarakat sipil biasa,” paparnya.
Aboebakar berharap berharap kondisi Papua bisa segera pulih seperti sedia kala, sehingga masyarakat bisa hidup dengan aman dan nyaman tanpa gangguan teror. (bilal/arrahmah.com)