BERLIN (Arrahmah.com) – Pertti Salolainen, wakil ketua Komite Urusan Luar Negeri Finlandia, menegaskan dalam acara TV YLE Aamu pada Kamis pekan lalu, dikutip JPost pada Sabtu (1/2/2012), bahwa Yahudi Amerika memegang kendali besar atas kekayaan dan media di Amerika Serikat (AS) dan itulah yang membuat AS tidak bisa “netral” terhadap Palestina.
Ketika mendiskusikan terkait pemungutan suara di Majelis Umum PBB untuk “menaikkan” posisi Palestina menjadi negara pengawas non-anggota, Salolainen mengatakan, “Sekarang tentang Amerika Serikat, yang sulit untuk mengambil sikap netral pada isu Israel-Palestina, karena mereka memiliki populasi Yahudi besar yang memiliki kontrol signifikan terhadap uang dan media. AS, karena alasan politik internal, takut untuk mampu terlibat. Ini adalah kebenaran menyedihkan dalam politik AS.”
Finlandia, adalah salah satu negara yang memberikan suara “dukungan” untuk status baru Palestina di PBB.
Komentar Salolainen itu mendapatkan kritikan tajam dari Simon Wiesenthal Center, sebuah kelompok “hak asasi” internasional yang bermarkas di Los Angeles, AS.
Mark Weitzman, dari Wiesenthal Center, menulis kepada Ritva Koukku-Ronde, duta besar Finlandia untuk AS, mengatakan bahwa komentar Salolainen mengejutkan dan menciptakan kecemasan, meskipun belum tentu mewakili Finlandia.
Pendapat bahwa Yahudi mendominasi AS, bukanlah hal yang baru. Para pengamat menilai bahwa berbagai kebijakan AS menguntungkan Yahudi dan Israel, sebab banyaknya mayoritas Yahudi di dalam Gedung Putih. Dan, bukan sebuah rahasia lagi bahwa Yahudi lah yang menguasai media massa sekuler dan lembaga keuangan dari Wall Street hingga IMF. (siraaj/arrahmah.com)