WASHINGTON (Arrahmah.com) – Politisi veteran AS, Bernie Sanders, sangat mengkritik Putra Mahkota Saudi Mohammad Bin Salman (MBS) dan menyerukan masyarakat internasional untuk meminta pertanggungjawaban atas kejahatannya, MEMO melaporkan pada Sabtu (19/01/2019).
Sanders – mantan calon untuk pemilihan presiden AS – juga mengkritik Presiden AS Donald Trump karena mendukung Bin Salman dan menggambarkannya sebagai “reformis”. Dia juga menyerukan agar AS dan komunitas internasional meminta pertanggungjawaban rezim Saudi yang “lalim” atas kejahatannya.
Dalam sebuah tweet, Sanders menulis: “Putra mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Salman, telah dipuji sebagai pembaru yang progresif. Tetapi rekam jejaknya memenjarakan, menyiksa, dan membunuh para aktivis, 180 derajat berbeda. Sudah saatnya AS dan komunitas internasional meminta pertanggungjawaban rezim lalim ini.”
Saudi Arabia's crown prince, Mohammed bin Salman, has been hailed as a progressive reformer. But his track record of imprisoning, torturing and murdering activists begs to differ. It's time that the U.S. and the international community hold this despotic regime accountable. pic.twitter.com/kZ24dc6joR
— Bernie Sanders (@SenSanders) January 17, 2019
Sanders juga berbicara tentang krisis Yaman akibat serangan oleh koalisi yang dipimpin Saudi, menamakannya “krisis manusia terburuk di dunia”.
Dalam langkah bersejarah pada bulan Desember, para senator mendukung mosi yang diajukan oleh Sanders yang menyerukan diakhirinya dukungan militer AS untuk koalisi pimpinan Saudi dalam perang saudara Yaman.
Mosi tersebut menunjukkan bahwa PBB menggambarkan konflik yang telah membunuh puluhan ribu orang sebagai krisis kemanusiaan mengerikan dan telah membuat negara itu berada di ambang bencana kelaparan. (Althaf/arrahmah.com)