(Arrahmah.com) – Bismillahirrahmanirrahim. Puji syukur kepada Dzat yang menciptakan kita dari setetes air yang hina,kepada Dzat yang mengutus Nabi-Nya untuk mengeluarkan manusia dari kesesatan.
Shalawat serta salam tercurahkan kepada khoirul anam,Nabiyyul-Mushthofa ‘Alaihi Shalawatu Wa Salam,yang mengeluarkan umat manusia dari zaman biadab menuju zaman yang beradab,yang menyatukan Umat diatas satu naungan yakni naungan tauhid LA ILAHA ILLALLAH.
Saudara-saudaraku klaum Muslimin yang ku cintai karena Allah. Akhir-akhir ini isu “Wahabi” semakin menggema di Indonesia, walaupun isu ini memang sudah lama beredar. Nampaknya isu “Wahabi” ini menjadikan fitnah yang begitu besar di tengah-tengah peradaban ummat manusia, fitnah yang di gembar gemborkan oleh kelompok yang menginginkan perpecahan di tubuh umat Islam.
Ya,kelompok kafir beserta kaum musyrikin telah memanfaatkan isu “Wahabi” ini untuk memecah belah persatuan umat Islam. Syi’ah Rafidhah yang akhir-akhir ini menjadi fihak yang paling getol mengadu domba umat Islam dengan isu andalan,”Wahabi”. rupanya trik-trik para penjajah dahulu di adobsi oleh keturunan majusi yang satu ini,yaitu trick divide et impera atau politik pecah belah, yang mereka jadikan salah satu sarana untuk menghancurkan Islam dan kaum Muslimin.
Mereka para penganut agama Syi’ah Rafidhah membisikkan isu “Wahabi” sebagai agen zionis kepada saudara muslimin dari kalangan Nahdhatul Ulma (NU),sehingga terciptalah kebencian dan permusuhan di hati saudara NU terhadap muslimin yang dianggap “Wahabi”. Sebagai buktinya header sebuah blog milik sekte sesat Syi’ah Rafidhah menulis seperti ini,
“Web Syiah imamiyah ushuliyah terlengkap di Indonesia – Malaysia dan Brunei.. web ini membantu NU, Jama’ah Tabligh (JT) dan rakyat Malaysia melawan salafi Wahabi demi persatuan Islam,demi toleransi dan saling sayang Sunni-Syiah… web ini memuat 5898 artikel pencerahan”.
Mereka sekan menjadi pihak yang membela NU dari komunitas Muslimin yang mereka klaim sebagai “Wahabi”. Namun realita yang terjadi di Jember dan Sampang Madura membantah semua klaim mereka. Merekalah sebenarnya yang ingin menghancurkan saudara Muslim dari kalangan NU. Terjadinya pembacokan terhadap Ustadz NU di Jawa Timur yang di lakukan oleh delapan orang Syi’ah akan senantiasa terukir dalam tinta sejarah. Namun Allah menolong umat ini dengan hadirnya salah seorang ‘Ulama Ahlul Bait dari kalangan NU yang tampil di tengah-tengah geliatnya Fitnah dan adu domba Syi’ah Rafidhah guna menyadarkan umat Islam di Nusantara dari bahaya dan kesesatan agama Syi’ah Rafidhah, yakni Al-Habib Ahmad Bin Zein Al-Kaf.
Contoh lain, artikel mengandung adu domba agar umat Islam di seluruh penjuru dunia membenci umat Islam Saudi Arabia yang bermazhabkan Hanabilah, Hanbali yakni pengikut Mazhab Imam Ahmad Bin Hanbal.
Bukan hanya itu,salah seorang missionaris Syi’ah Rafidhah asal Jakarta dengan akun facebooknya Abu Haidar Abi pernah mengadu domba agar umat Islam membenci saudara Muslim yang aktif di sebuah partai Islam. Pada beberapa status facebooknya amat terasa aroma tendensius yang cukup anarkis dan provokatif menjelek-jelekan sebuah partai Islam. Namun status tersebut nampaknya kini sudah di hapus karena terakhir saya cari sudah tidak ada.
Banyak sekali web-web mereka yang bertujuan mengadu domba antara umat Islam di Indonesia,khususnya menanamkan kebencian dan adu domba terhadap ummat Islam di kerajaan Saudi Arabia.
Membedah pola pikir picik dan licik manusia Syi’ah
Salah satu yang menjadi senjata Syi’ah Rafidhah dalam mengadu domba umat ini adalah mengkambing hitamkan kebijakan-kebijakan kerajaan Arab Saudi yang di anggap sebagai ‘kedzoliman’.
Wahai umat Islam, mari berfikir cerdas, apa yang dilakukan oleh Kerajaan Arab Saudi bukanlah sebagai cerminan Muslim Saudi itu sendiri. Para pemuda Syi’ah tidak jarang memposting foto-foto yang mengesankan sebuah kedekatan antara raja Saudi dengan para pemimpin-pemimpin kafir, mereka memposting gambar wanita Saudi yang bergaun dengan tulisan Syahadat, mereka memposting gambar gambar tersebut disertai dengan tulisan konyol mereka, di antaranya “beginilah ajaran Wahabi.”
Wahai manusia Syi’ah, berpikirlah cerdas dan cermat,apa yang di lakukan Raja Saudi bukan menunjukkan cerminan dari Muslim Saudi itu sendiri,janganlah anda gunakan hal sotoy dan konyol tersebut untuk menjelek-jelekan kaum Muslimin Arab Saudi.Tidak semua kebijakan-kebijakan pemerintah Arab Saudi yang kami sepakati, terkadang ada satuan-satuan dari kebijakan-kebijakan pemerintah Saudi yang menurut kami menyelisihi Fiqih Dakwah dan realita. Fakta menunjukkan bahwa tidak sedikit para ‘Ulama yang kalian tuduh “Wahabi” di jebloskan kepanjara oleh pemerintah Arab Saudi dengan alasan-alasan tertentu,di antaranya adalah Syaikh A’idh Al-Qarni, Syaikh DR.Al-‘Arifi, Syaikh Safar Al-Hawali, dan lain-lainnya. Jadi jika anda menampakkan fakta-fakta yang mengesankan “kedzaliman” pemerintah kerajaan Arab Saudi dan anda menuduh bahwa “seperti itulah ajaran wahabi”,maka itu adalah logika lumpur dan otak udang.
Jika kalian berkata bahwa adanya kerajaan Arab Saudi tak terlepas dari Wahabi maka apa yang di lakukan raja Saudi adalah cerminan Wahabi. Maka saya katakan, lalu bagaimana dengan negara Republik Syi’ah Iran yang berdirinya tak lepas dari pengaruh Agama Neo-Majusi Syi’ah Rafidhah.
Apakah perbuatan Mahmud Ahmadinejad dalam foto di atas bisa kalian terima?
Wahai umat Islam Indonesia
Bagi saudara Muslim Indonesia jangan antum bermusuhan dan janganlah antum menaruh rasa benci kepada Muslim Saudi atau Muslim Indonesia yang bermazhab Hanbali atau bermazhab apa saja selama ia masih dalam koridor Aswaja (Ahlus Sunnah Wal Jamaah).
Kepada saudara NU, di samping Ahmadiyah, LDII, liberal, dan sekuler, saat ini musuh kita adalah Syi’ah Rafidhah. Betapa banyak bukti bahwa Syi’ah ingin menghancurkan antum sekalian, Syi’ah Rafidhah akan membunuh dan membantai antum, telah terbukti sebagaimana yang terjadi di Madura, Jember, Sampang dll. Realita ini merupakan moment persatuan untuk menghadapi musuh bersama yakni sekte sesat Syi’ah Rafidhah Imamiyah Itsna ‘Asyariyah.
Kepada Saudara-saudaraku dari fihak Salafi, saudara antum dari NU agak sedikit enggan dengan antum, menurut mereka hal itu di karenakan cara dakwah yang kurang hikmah dan senantiasa frontal, hendaknya kita fahami karakter masyarakat, suatu kebenaran kalau di sajikan dengan cara yang benar maka rasanya akan lebih nikmat bagaikan madu. Saat ini tidak tepat untuk menyamakan NU dengan Syi’ah, karena NU sendiri sangat benci dengan Syi’ah, Syi’ah adalah musuh yang harus antum hadapi bersama.
Jangan sampai ada asumsi Sudara NU bahwa, “Saya lebih suka bergaul dengan Syi’ah walaupun mereka sesat dan kafir, karena mereka lebih sopan dengan kita, dari pada bergaul dengan kaum Salafi, mereka kurang sopan dan mudah menyalahkan orang”. Jangan sampai perkataan itu terucap. Wallahu A’lam.
Jagalah ukhwahmu wahai saudara-saudaraku, hadapi musuh bersama. Hati-hati politik divide et impera ala Syi’ah Neo-Majusi, kepada satu golongan mereka membisikkan isu “Wahabi” sebagai agen zionis, di sisi lain mereka membisikkan bahwa ada golongan Sunni yang mirip Syi’ah. Sehingga terciptalah kerenggangan antar Muslimin di Nusantara. Kalau antara satu golongan Sunni dan golongan Sunni lainnya terjadi konflik, maka dari kejauhan Syi’ah akan bergembira bertepuk tangan dan terus menghembuskan kesesatan mereka kepada masyarakat. Jadi,saat ini kesampingkan perselisihan furu’iyyah antara sesama Sunni, mari kita berkosentarasi menghadapai musuh bersama.
Demikian dari saya, semoga bermanfaat dan menjadi pencerah bagi orang yang mau mencari pencerahan.
Saudara kalian, Abdullah.
(*/arrahmah.com)