TUNIS (Arrahmah.com) – Polisi Tunisia pada Selasa (24/1/2012) membubarkan aksi sekelompok Muslim yang menentang larangan niqab yang diberlakukan di sebuah universitas.
“Atas permintaan saya, jaksa penuntut datang ke sini sore ini untuk mengamati situasi dan para demonstran telah berhasil dibubarkan oleh polisi,” kata Habib Kazdaghli, dekan fakultas sastra di Universitas Manouba, sekitar 25 kilometer (15 mil) dari Tunis.
Sejak November 28, sekelompok mahasiswa yang sebagian besar tidak terdaftar di universitas telah melakukan aksi unjuk rasa untuk menuntut hak bagi para mahasiswi untuk mengenakan niqab. Mereka juga menuntut sebuah tempat untuk menunaikan shalat di dalam kampus.
Universitas melarang niqab dengan dalih keamanan jika mahasiswa menyembunyikan dirinya dari kepala sampai kaki.
Meskipun sejumlah pemrotes sempat membatalkan aksinya awal bulan ini, namun aksi ini berhasil kembali dilakukan di kantor administrasi universitas, kata Kazdaghli.
Mohamed Bakhti, juru bicara demonstran, mengatakan mereka memutuskan untuk tidak melawan polisi. Ia menambahkan bahwa mereka akan memutuskan langkah selanjutnya untuk gerakan mereka.
Pembubaran demonstran oleh polisi datang pada hari pertama ujian semester di kampus tersebut.
Universitas Manouba memiliki sekitar 13.000 mahasiswa dan dianggap sebagai benteng kiri di Tunisia.
Pejabat universitas telah frustrasi oleh “inersia” pemerintah dalam menanggapi protes.
Pada hari Senin (23/1), Perdana Menteri Tunisia yang dikenal sebagai tokoh Islam liberal, Hamadi Jebali, menegaskan masalah ini dalam sebuah pidato untuk majelis konstituante negara. Jebali mengatakan ia akan “menerapkan hukum” untuk melawan berbagai aksi demonstrasi menduduki universitas. (althaf/arrahmah.com)