ARAKAN (Arrahmah.com) – Situs berita salam-news melaporkan pada Senin (22/10/2012) bahwa tujuh orang siswa Muslim yang tengah melaksanakan sholat dzuhur di Masjid sekolah, ditangkap oleh polisi.
Polisi menggerebek Masjid dan menangkap 7 siswa saat tengah melaksanakan sholat. Polisi tidak hanya menahan para siswa tersebut, tetapi juga menghina Masjid.
Beberapa jam kemudian mereka akhirnya dibebaskan setelah disuap dengan 17 galon diesel untuk setiap siswa.
Ini bukanlah peristiwa yang pertama kali terjadi, Muslim Arakan selalu ditangkap oleh polisi musyrik Myanmar saat mereka melaksanakan sholat lima waktu di Masjid sejak kerusuhan pecah.
Jauh berbeda dengan yang dialami oleh Budha Rakhine, mereka menikmati semua kebebasan beragama dan sosial.
Tidak ada satu orang pun dari ras Rakhine yang ditangkap dan dimasukkan ke penjara setelah konflik sektarian beberapa waktu lalu meskipun Rakhine telah membakar lebih dari 4.000 rumah warga Muslim dan menewaskan lebih dari 1.000 Mslim Rohingya di Arakan selama kerusuhan terjadi.
Kini Muslim Arakan khawatir mereka tidak dapat merayakan Idul Adha. Idul Adha telah di depan mata, namun tidak ada tanda-tanda yang memungkinkan Muslim Arakan dapat merayakannya.
Sebelumnya kaum Muslim di sana dilarang untuk merayakan Idul Fitri.
Seluruh Muslim di dunia bahkan menikmati hari libur Idul Adha yang tidak dirasakan oleh Muslim Rohingya. (haninmazaya/arrahmah.com)