STOCKHOLM (Arrahmah.com) – Kepolisian Swedia meminta tambahan 4.100 personel baru yang terdiri dari 2.500 petugas tambahan serta 1.600 karyawan sipil hingga tahun 2020 untuk menghadapi gelombang pengungsi yang masuk ke Eropa, lansir CNN (27/1/2016).
Komisioner Kepolisian Nasional Swedia, Dan Eliasson, mengatakan bahwa jika jumlah staf kepolisian tidak ditambah, negara akan rentan terhadap kejahatan narkoba dan kecelakaan lalu lintas.
“Saya pikir, masyarakat Swedia tidak menginginkan hal itu jika pemerintah dan parlemen tidak mendengarkan permintaan kami,” ujar Eliasson.
Eliasson mengungkapkan bahwa tambahan pasukan polisi dibutuhkan untuk meningkatkan kontrol perbatasan, memastikan keamanan akomodasi pengungsi, melawan terorisme, dan latihan deportasi.
“Ada banyak tempat di mana orang hidup dalam kondisi sulit dalam waktu lama. Ada beberapa tempat di mana mereka berkelahi dan terganggu. Kami harus hadir di sana untuk memastikan tempat itu tetap nyaman dan sunyi,” tambah Eliasson.
Perdana Menteri Swedia, Stefa Lofven, mendukung permintaan tersebut setelah terjadi berbagai insiden di tempat penampungan pengungsi.
Bulan lalu, aparat Swedia mengatakan bahwa negara tersebut sudah mencapai batas penerimaan pencari suaka dan akan kembali memberlakukan pengecekan di perbatasan. Tahun lalu, Swedia menerima sekitar 200.000 imigran dan pengungsi. (fath/arrahmah.com)