DAKAR (Arrahmah.com) – Polisi anti huru-hara Senegal melepaskan tembakan gas air mata dan peluru karet pada demonstran setelah mereka menunaikan shalat di sebuah masjid di ibukota Senegal pada hari Minggu (19/2/2012), AFP melaporkan.
Insiden itu merupakan kekerasan terbaru yang menghantam Dakar jelang pemilihan hari Minggu depan, ketika polisi berusaha memblokir upaya oposisi untuk menentang larangan demonstrasi melawan Presiden Abdoulaye Wade yang mencalonkan diri untuk masa jabatan ketiga.
Bentrokan hari Minggu (19/2) meletus di luar sebuah masjid. Para demonstran menuturkan bahwa seorang polisi terlebih dahulu melemparkan granat gas air mata pada hari Jumat.
Beberapa pemrotes melemparkan batu ketika polisi menembakkan gas air mata dan peluru karet.
“Sungguh, ini tidak benar. Anda tidak boleh melakukannya di masjid,” kata satpam Cheikh Gueye, merujuk pada tindakan polisi.
Sementara itu, seorang pemilik toko yang terletak di sekitar masjid, Mansour Dieng, mengatakan, “Masjid, adalah rumah Allah, Wade harus pergi, itu adalah satu-satunya solusi untuk negeri ini. Kami sudah benar-benar lelah.” (althaf/arrahmah.com)