KAIRO (Arrahmah.com) – Pihak kepolisian mencegah aktivis oposisi Mesir, Mohamed ElBaradei, meninggalkan suatu area di Kairo pada hari Jumat (28/1/2011) di mana protes terhadap Presiden Hosni Mubarak meletus, Al Jazeera melaporkan. Pada mulanya, ElBaradei dilaporkan ditahan oleh kepolisian.
Polisi bentrok dengan para pengunjuk rasa dan menembakkan air pada para pemrotes yang menuntut pemerintahan Presiden Hosni Mubarak segera mengakhiri kekuasaannya yang sudah berlangsung selama 30 tahun, seorang saksi menyatakan pada Reuters.
“Turun! Turun, Hosni Mubarak!” para demonstran berteriak sembari menginjak poster presiden. Mereka melemparkan batu dan kotoran ketika polisi yang mengepung mereka selama shalat Jumat menyemprot air ke kerumunan.
Mohamed ElBaradei, seorang penerima Nobel Perdamaian karena telah menyerukan untuk mengakhiri pemerintahan Mubarak, telah bergabung dengan barisan demonstran yang berjumlah lebih dari 2.000 orang. Mereka telah dikepung oleh aparat kepolisian saat shalat Jumat di alun-alun dekat masjid di daerah Giza, Kairo.
“Rakyat ingin mengakhiri rezim,” teriak para demonstran setelah shalat Jumat. Mereka melemparkan sepatu pada poster Mubarak, tindakan yang terbilang langka terjadi di Mesir.
“Pergilah! Pergilah, Mubarak! Pesawat sedang menunggumu!” teriak pemrotes yang telah terinspirasi oleh revolusi di Tunisia. Presiden Tunisia yang telah berkuasa selama 23 tahun, Zine al-Abidine Ben Ali, melarikan diri ke Arab Saudi. (althaf/arrahmah.com)