DAGESTAN (Arrahmah.com) – Para penjajah Rusiah dari kelompok kepolisian anti huru-hara melakukan penangkapan massa Muslim di desa Novokayakents, Dagestan, usai shalat Jum’at, (12/10/2012).
Menurut saksi mata, dikutip Kavkaz Center, polisi Rusia memblokir jalanan dan bergerak dengan kendaraan lapis baja mereka, disaat Muslim setempat hendak pulang ke rumah mereka setelah melaksanakan kewajiban shalat Jum’at.
Polisi penjajah itu menghentikan mobil-mobil dan melakukan penggeledahan. Mereka mencari orang-orang yang masuk dalam daftar mereka.
Di jalan keluar desa tersebut, polisi Rusia bercokol di pos pemeriksaan dengan truk lapis baja dan senjata mesin. Para penembak jitu Rusia juga terlihat di daerah tersebut. Mereka mengenakan pentupu wajah.
Semua Muslim yang ditangkap dibawa ke departemen kepolisian distrik setempat. Di antara mereka adalah seorang ustadz lokal bernama Kamil Abu Sultan.
Polisi Rusia menangkapnya dengan dalih bahwa mereka medapatkan perintah untuk membawanya ke kantor polisi untuk melakukan “pembicaraan.”
Saksi mata melaporkan bahwa banyak Muslim yang ditangkap dan banyak mobil yang rusak di halaman kantor polisi tersebut.
Namun semua tahanan tersebut akhirnya dibebaskan kembali pada malam hari setelah mereka diminta sidik jarinya dan difoto.
Abu Sultan mengatakan dalam blognya bahwa pembicaraan yang diklaim oleh polisi sebagai dalih penangkapannya tidak pernah terjadi. Setelah beberapa saat ia dibebaskan tanpa diberitahu alasan mengapa ia ditangkap.
Kavkaz Center menganalisa bahwa aksi penangkapan jamaah Muslim tersebut adalah salah satu langkah “pencegahan teroris” untuk mengintimidasi umat Muslim. (siraaj/arrahmah.com)