JAKARTA (Arrahmah.id) – Aparat kepolisian terus melakukan penyelidikan terkait insiden tungku meledak di pabrik pengolahan nikel milik PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS) di kawasan Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP).
Dalam kecelakaan kerja yang terjadi pada Minggu (24/12/2023) tersebut, belasan pekerja dilaporkan meninggal dunia, sementara puluhan pekerja lainnya mengalami luka-luka.
Kabid Humas Polda Sulawesi Tengah Kombes Pol Djoko Wienartono mengungkapkan, hingga Selasa (26/12/2023) petang, polisi telah memeriksa sebanyak 14 saksi yang meliputi orang-orang di dalam perusahaan.
“Olah TKP sampai dengan saat ini masih berlangsung, kemudian untuk saksi yang diperiksa sudah lebih kurang 14 orang,” kata Djoko di Mapolda Sulawesi Tengah, Selasa (26/12/2023).
Menurut Djoko, kepolisian belum bisa memastikan apakah ada menambahkan saksi yang akan diperiksa maupun penetapan tersangka. Pihaknya masih terus bekerja mengumpulkan data di lokasi kejadian.
Pihak kepolisian telah menerjunkan sejumlah personel ke lokasi kejadian yang meliputi tim DVI Mabes Polri, Inafis Polda Sulteng, dan tim laboratorium forensik Makassar.
Selain itu, tim kepolisian juga turut menurunkan tim jibom untuk mendeteksi bahan-bahan peledak maupun bahan yang mudah meledak di lokasi kejadian. Hasilnya, tidak ditemukan zat kimia berbahaya ataupun bahan mudah meledak di TKP.
Hingga Selasa (26/12/2023) petang, jumlah korban meninggal dunia akibat ledakan tungku smelter PT ITSS telah mencapai 18 orang yang meliputi delapan tenaga kerja asing (TKA) dan 10 pekerja lokal.
(ameera/arrahmah.id)