KASHMIR (Arrahmah.id) – Polisi pendudukan India mengatakan bahwa pasukan keamanan telah menewaskan lima pejuang asing dalam sebuah baku tembak di Kashmir yang diduduki India di sepanjang Garis Kontrol (LoC), perbatasan de facto dengan Pakistan di wilayah Himalaya.
Sebuah tim gabungan dari tentara dan polisi pendudukan India mencegah penyusupan melintasi perbatasan oleh para pejuang di daerah tersebut, sekitar 100 km (62 mil) barat laut dari kota utama wilayah tersebut, Srinagar, polisi mengklaim pada Jumat pagi (16/6/2023), seperti dilansir Al Jazeera.
“Lima militan asing tewas dalam operasi di daerah Jumagund dekat LOC. Operasi pencarian di daerah tersebut sedang berlangsung,” kata Vijay Kumar, kepala polisi India di Kashmir yang dikelola India.
Dia tidak menyebutkan kewarganegaraan mereka.
Diklaim secara penuh oleh India dan Pakistan namun hanya dikuasai sebagian oleh masing-masing negara tetangga yang bersenjata nuklir tersebut, Kashmir yang mayoritas Muslim telah menjadi tempat pemberontakan berdarah melawan New Delhi sejak 1989.
India yang mayoritas penduduknya beragama Hindu mengatakan bahwa Pakistan mendukung pemberontakan di Kashmir. Islamabad menyangkal tuduhan tersebut dan mengatakan bahwa mereka hanya memberikan dukungan diplomatik dan moral kepada rakyat Kashmir.
Ashok Yadav, seorang pejabat keamanan senior India yang ditugaskan untuk keamanan perbatasan, pekan lalu mengatakan bahwa mencairnya salju di pegunungan dapat membuka rute penyusupan tradisional di sepanjang LoC.
Tentara India mengatakan bahwa mereka juga telah menggagalkan dua upaya penyusupan sejak Kamis.
Juru bicara Angkatan Darat India, Devender Anand mengatakan dalam satu kejadian, pasukan menantang para penyusup tetapi mereka berhasil melarikan diri di bawah naungan kegelapan, cuaca buruk dan dedaunan yang lebat.
“Sejumlah besar senjata dan amunisi yang ditinggalkan oleh para penyusup yang melarikan diri ditemukan selama pencarian di daerah tersebut,” katanya.
Puluhan ribu orang telah tewas sejak 1989 ketika pemberontakan di Kashmir yang diduduki India yang menginginkan kemerdekaan atau penggabungan dengan Pakistan dimulai pada 1989. (haninmazaya/arrahmah.id)