NEW YORK (Arrahmah.com) – Meskipun sudah ada pengumuman tentang pembubaran satuan mata-mata polisi New York (NYPD), akan tetapi banyak warga Muslim Latino yang mengungkapkan keprihatinannya bahwa mereka sedang diawasi oleh otoritas yang menempatkan mereka di bawah pengintaian yang ketat atau mencoba untuk merekrut mereka sebagai informan.
“Saya melihat bahwa mereka adalah petugas polisi karena mereka memakai lencana yang di ikat pinggang mereka,” seorang perempuan keturunan Puerto Rico, yang meminta namanya tidak dicantumkan, mengatakan kepada surat kabar El Diario, Latino Fox News melaporkan pada Kamis, (29/5/2014).
Menurut wanita itu, seorang guru besar ilmu politik, petugas polisi telah membuntutinya dari kampus universitas Manhattan saat dia mendatangi tempat kerjanya di Brooklyn.
NYPD – yang telah banyak dikritik pada tahun 2003 – telah melakukan pengawasan terhadap masjid, seluruh komunitas Muslim dan asosiasi mahasiswa Muslim di beberapa perguruan tinggi di Amerika Serikat.
Program spionase rahasia itu telah memicu kemarahan dari komunitas Muslim yang menuntut pembubaran unit mata-mata yang kontroversial tersebut.
Bulan lalu, komisaris polisi NY William Bratton telah mengumumkan pembubaran unit mata-mata tersebut.
“Pemerintah kami telah menjanjikan kepada semua warga New York sebuah badan kepolisian yang membuat kota kita aman, sopan dan adil,” kata Walikota Bill de Blasio dalam pernyataanya yang disampaikan pada bulan April.
“Reformasi ini merupakan langkah maju yang penting dalam meredakan ketegangan antara polisi dan masyarakat yang mereka layani.“
Akan tetapi setelah pengumuman pembubaran itu, kegiatan pengintaian masih berlangsung. Seorang penasehat hukum Muslim mengatakan bahwa ia tidak terkejut dengan kabar yang menempatkan Muslim Latin di bawah pengintaian.
“Kami menerima keluhan dari ummat Islam yang telah dicegat oleh FBI yang mencoba membujuk mereka secara terang-terangan dengan menawarkan mereka sejumlah uang – atau bahkan mengancam mereka – agar mau menjadi informan,” Wilfredo Amr Ruiz, penasihat hukum untuk kantor dewan hubungan Amerika–Islam (CAIR) Miami, sebuah kelompok yang melakukan advokasi untuk hak-hak warga Muslim Amerika, kepada El Diario.
Kemarahan ummat Islam terhadap kepolisian New York mulai berkembang setelah pada tahun 2011 Associated Press mengungkapkan bahwa NYPD menggunakan agen rahasia untuk memata-matai komunitas Muslim.
Sebuah laporan yang diungkap oleh AP mengatakan bahwa NYPD mengirim petugas yang menyamar ke dalam komunitas Muslim untuk melacak kehidupan sehari-hari mereka dan memantau masjid serta organisasi mahasiswa Muslim.
(ameera/arrahmah.com)