SRINAGAR (Arrahmah.com) – Polisi musyrik India berpatroli di jalan-jalan di Kashmir pada hari Selasa (14/9/2010) dan mengancam akan menembak siapa pun yang menentang jam malam. Kebijakan ini berlaku satu hari setelah terjadinya kerusuhan yang menyebabkan 19 pengunjuk rasa tewas, Dawn melaporkan.
wilayah ini telah didera oleh sejumlah protes anti-India selama musim panas, tetapi kekacauan yang terjadi pada hari Senin (13/9) -yang diperparah dengan geramnya muslim Kashmir atas penodaan Al Quran di Amerika Serikat – adalah kerusuhan yang dinilai paling mematikan di Kashmir sejak bulan Juni.
Polisi dan tentara paramiliter India melewati jalan-jalan yang mulai sepi di kota utama Kashmir wilayah administratif India dengan menggunakan pengeras suara mengumumkan bahwa pelanggar jam malam akan ditembak di tempat.
Namun, puluhan demonstran dilaporkan tetap turun ke jalan-jalan di Baramulla dan melempar batu ke arah polisi yang menghadang dan menggunakan gas air mata, melukai tiga orang pemrotes.
Dalam protes semalaman, demonstran membakar kendaraan polisi di Charar-e-Sharief, 30 mil (45 kilometer) barat daya Srinagar, kata polisi.
Telah ada sedikitnya 88 pemuda orang pemuda selama musim panas ini.
Menurut laporan yang diterima hari ini (14/9), jumlah korban protes yang berujung kekerasan ini meningkat menjadi 19 orang. (althaf/arrahmah.com)