PORT SAID (Arrahmah.com) – Jama’ah muslimin dan muslimat berdatangan ke masjid Tauhid di kota Port Said pada Ahad (28/7/2013) malam sebelum waktu Isya’. Mereka hadir ke masjid untuk menunaikan shalat Isya’ dan Tarawih berjamaah. Namun mereka dikejutkan oleh kehadiran pasukan kepolisian Mesir di dalam masjid dan perkataan mereka “maaf, tidak ada kesepakatan untuk shalat”, laporan Rassd.
Rassd melaporkan pasukan kepolisian dan tentara Mesir telah mengepung masjid Tauhid sejak Senin (29/7/2013) pagi dengan tank-tank dan panser-panser. Beberapa orang berpenutup kepala mulai membakar serambi masjid jami’ di kota Port Said tersebut. Pasukan keamanan membuat titik-titik pemberhentian untuk memeriksa mobil-mobil yang lalu lalang di jalan raya depan masjid.
Satu pasukan tentara Mesir juga naik ke atap-atap bangunan di sekitar masjid. Mereka membuat posko pertahanan dengan memasang karung-karung pasir. Tentara dan polisi di Port Said mengkhawatirkan kembalinya massa demonstran pendukung Mursi dan penentang kudeta militer ke kompleks masjid Tauhid.
Antisipasi dilakukan pasukan keamanan Mesir di Port Said setelah sehari sebelumnya massa demonstran pendukung Mursi terlibat bentrokan dengan massa pendukung kudeta militer. Seorang pendukung Mursi, seorang wartawan dan seorang karyawan toko minyak wangi gugur dalam bentrokan tersebut. Lebih dari 30 orang mengalami cedera dalam bentrokan yang sama.
Rassd melaporkan sepanjang hari Senin massa liberal pendukung kudeta militer membakari sejumlah besar toko dan restoran milik aktivis Islam di Port Said. Video yang dirilis Rassd memperlihatkan seorang karyawan toko aktivis Islam tewas terbakar bersama tokonya oleh serangan brutal massa pendukung kudeta militer. (muhibalmajdi/arrahmah.com)