KAIRO (Arrahmah.com) – Polisi Mesir menggerebek kantor dua situs Islam di Kairo dan menutupnya, Ahad (2/2/2014), atas tuduhan menyebarkan berita palsu dan menghasut kekerasan terhadap badan-badan keamanan, sebagaimana dirilis oleh gulfnews.
“Empat belas karyawan media tersebut ditangkap dalam penggerebekan di kantornya. Rasd dan Yaqeen, yang merupakan pimpinan dari dua websites tersebut dicurigai terkait dengan kelompok Ikhwanul Muslimin, kata beberapa sumber keamanan.”
Penangkapan itu juga menghadapi tuduhan bahwa websites tersebut beroperasi tanpa izin. Rasd baru-baru ini membocorkan video dan pesan audio dari pimpinan militer Abdul Fattah Al Sissi, yang merupakan otak dibalik pemecatan aksi kudeta terhadap Mohammad Mursi yang berasal dari kelompok ikhwanul muslimin.
Al Sissi disebut-sebut sebagai pesaing terdepan dalam pemilihan presiden Mesir, yang diperkirakan akan dilaksakan pada musim semi ini.
Tindakan keras itu terjadi tiga hari setelah kepala jaksa Mesir menyeret 20 orang yang bekerja untuk jaringan TV Al Jazeera Qatar ke pengadilan pidana atas tuduhan terkait dengan aksi terorisme. Pekan lalu, polisi menangkap beberapa blogger pro-Ikhwanul atas tuduhan memposting nama dan alamat petugas keamanan yang konon akan menjadi target serangan.
Kelompok hak asasi lokal dan internasional telah berulang kali menyatakan keprihatinan atas kekerasan yang terjadi di Mesir sejak penggulingan Mursi, presiden pertama Mesir yang dipilih secara bebas. (Ameera/Arrahmah.com)