ALEXANDRIA (Arrahmah.com) – Pasukan keamanan menyerbu kampus Universitas Alexandria pada Senin (28/4/2014) setelah bentrokan pecah antara mahasiswa pendukung presiden terguling, Muhammad Mursi dan personil keamanan universitas, situs berita Arab Al-Ahram melaporkan.
Kepala kantor investigasi Alexandria mengatakan kepada Al-Ahram bahwa pasukan keamanan memasuki kampus setelah ada permintaan dari rektor universitas, Osama Ibrahim.
Ibrahim membuat panggilan setelah petugas keamanan universitas tidak dapat mengendalikan demonstrasi yang terjadi di dalam kampus, katanya.
Menurut Al-Ahram, bentrokan kekerasan terjadi ketika mahasiswa pro-Mursi berusaha untuk menghentikan ujian yang diberikan.
Kepala keamanan Alexandria Amin Ezz El-Din mengatakan bahwa pasukan keamanan mampu mengendalikan situasi di universitas.
Ia juga menambahkan bahwa 10 mahasiswa ditahan karena mengambil bagian dalam bentrokan.
Bentrokan juga terjadi pada Senin (28/4) di depan kampus Universitas Al-Azhar di Kairo, dengan satu siswa tertembak ke kepala. Sementara hanya dua petugas polisi terluka.
Para siswa memprotes untuk menuntut pembebasan rekan-rekan yang telah ditahan atas tuduhan demonstrasi ilegal-kelompok mahasiswa lain di seluruh negeri-dalam beberapa pekan terakhir.
Pada bulan Februari, pemerintah sementara Mesir mengeluarkan dekrit yang memungkinkan aparat keamanan untuk memasuki kampus dan pemberian hak administrator universitas untuk mengusir protes mahasiswa.
Keputusan itu dikritik oleh berbagai tokoh politik dan mahasiswa, yang mengecam kehadiran polisi di kampus sebagai campur tangan politik dalam urusan mahasiswa dan universitas. (adibahasan/arrahmah.com)