JAKARTA (Arrahmah.com) – Polisi menyebut jumlah korban ledakan bom di Kampung Melayu, Jakarta Timur, Rabu (24/5/2017) sebanyak 15 orang, terdiri dari korban tewas 5 orang dan korban luka 10 orang. Korban tewas yakni 2 terduga pelaku dan 3 polisi. Adapun korban luka rinciannya 5 polisi dan 5 warga sipil. Demikian keterangan polisi yang di stasiun tv one.
Sebelumnya, jumlah korban disebut 11 orang. “Bertambah lagi empat orang, (yaitu) tiga petugas polisi dan satu warga sipil yang diduga pelaku,” kata Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Setyo Warsisto, di lokasi ledakan, Kamis (25/5) dini hari.
“Olah TKP (tempat kejadian perkara) selesai, tapi kami menganalisa lebih lanjut. Dari hasil di TKP, tadi dipastikan (pelaku) bom bunuh diri dua orang,” tambah Setyo, dikutip Kompas.
Menurut Setyo, perkiraan jumlah pelaku tersebut merujuk pada dua kali suara ledakan yang terdengar dan juga temuan potongan jasad di lokasi kejadian dari hasil olah tempat kejadian perkara.
Diketahui, ledakan bom terjadi di kawasan Terminal Kampung Melayu pada Rabu pukul 21.00 WIB. Polisi memastikan terjadi dua ledakan.Pusat ledakan diduga berasal dari dekat toilet terminal. Penjaga toilet itu, Tugimin (32), bersyukur tak menjadi korban.
Tugimin, sebagaimana dikutip Detik, menuturkan saat ledakan bom yang pertama dia sedang berada di dalam toilet. Lalu dia mendengar ledakan.
“Saya saat itu berada di dalam toilet karena memang lagi jaga. Ada dua ledakan saat kejadian, pas ledakan pertama itu kenceng banget suaranya. Saya di dalam, hanya berbatasan dengan tembok saja, jaraknya sekitar 6 meter dari bom itu,” kata Tugimin di terminal Kampung Melayu, Jakarta Timur, Kamis (25/5). Ekspresi Tugimin terlihat masih shock.
Dia menuturkan setelah mendengar ledakan pertama, Tugimin lari sambil menutup kuping kanannya yang sakit karena suara ledakan. Saat menyelamatkan diri dia tak melihat kondisi sekitarnya.
“Saat lari saya nggak lihat korban-korban itu, yang saya pikirkan hanya gimana caranya diri saya selamat. Ada ibu-ibu sama anak muda yang sempat keluar dari toilet sebelum meledak, tapi pas kejadian ledakan tidak ada orang yang berada di dalam toilet,” tutur Tugimin.
“Saya sampai saat ini masih shock, masih enggak nyangka kalau ada bom yang meledak di toilet terminal tempat saya kerja,” imbuh pria yang sudah bekerja 3 tahun sebagai penjaga toilet di Terminal Bus 2 Kampung Melayu ini.
(azm/arrahmah.com)