JAKARTA (Arrahmah.com) – Polisi sudah menemukan pemimpin pondok pesantren Umar bin Khattab yang berlokasi di Desa Sanolo, Kecamatan Bolo, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB). Demikian yang diungkapkan Kapolri Jend Polisi Timur Pradopo usai mengikuti rapat kabinet terbatas di Kantor Kepresidenan di Jakarta, Jumat (15/7/2011).
Sayangnya ia tidak menjelaskan di mana dan bagaimana proses ditemukannya pemimpin pondok pesantren Umar bin Khattab yang dicari polisi terkait meledaknya bom di lokasi pondok.
“Sudah, sudah ketemu,” ujarnya.
Kapolri menjelaskan bahwa penanganan kasus tersebut berada pada wilayah Polda NTB dan sekarang masih dilanjutkan proses penyelidikan di tempat kejadian perkara setelah ditetapkannya dua tersangka oleh kepolisian.
“Semuanya masih dalam proses, dua orang sudah dinyatakan tersangka,” ujarnya.
Sementara itu, kepolisian juga masih memeriksa saksi-saksi untuk penyelidikan lebih lanjut untuk menelusuri kemungkinan masih ada bom rakitan di pondok pesantren itu.
Sebelumnya pemimpin pondok pesantren Umar Bin Khattab, Ustaz Abrori, telah meninggalkan pondok pesantren dan diduga telah keluar dari wilayah Bima.
Dari hasil penggeledahan di pondok pesantren tersebut, polisi mengklaim telah menemukan dokumen berisi rencana penyerangan ke sebuah kantor polisi. Selain itu juga ditemukan 26 bom molotov, 20 bilah pedang, dan 150 anak panah. (
Sementara itu Mabes Polri mengklaim terkait adanya indikasi bahwa pimpinan Pondok Pesantren Umar bin Khattab akan menyerang pos kepolisian (Pospol) dan sejumlah Polsek.
“Sementara kita dapat fakta dari keterangan saksi, bom itu direncanakan untuk menyerang Pospol dan Polsek,” kata Kepala Divisi Humas Mabes Polri Inspektur Jenderal Polisi Anton Bachrul Alam di Jakarta, Jumat (15/7).
Anton mengatakan petugas menemukan ada sekitar 15 bom molotov dalam olah tempat kejadian perkara ledakan bom di Ponpes Umar bin Khattab. Namun, Anton tidak menyebutkan Pospol dan Polsek mana yang akan diserang, namun sasaran lokasi serangan kantor polisi di wilayah NTB.
“Ya (dugaan serangan terhadap Pospol) sedang kita dalami, yang jelas informasi kita dapatkan dari masyarakat,” ujar Anton.
Anggota Polda NTB telah menangkap pimpinan Ponpes Umar bin Khattab, Ustad Abrori di kediaman orang tuanya di Desa Khananga Kecamatan Bolo, Jumat sekitar pukul 12.30 WITA.
Polisi sudah menetapkan dua tersangka kepemilikan senjata tajam, yakni RH dan S, Penyidik juga memeriksa intensif lima orang saksi lainnya yang masih diamankan karena diduga mengetahui bom di Ponpes Umar bin Khattab. (ans/arrahmah.com)