PALESTINA (Arrahmah.com) – Polisi perbatasan “Israel” yang menembak dan membunuh seorang pekerja Palestina pada 30 November lalu telah mencabut klaimnya yang menyebut pemuda Palestina tersebut mencoba untuk menusuknya dengan benda tajam , media “Israel” melaporkan pada Sabtu (7/12/2013), seperti dilansir Ma’an.
Menurut Haaretz, polisi perbatasan yang tidak disebutkan namanya itu “mengubah ceritanya [dengan] mengatakan tidak ada benda tajam, tapi dia memang diserang.”
Seorang juru bicara polisi perbatasan “Israel” mengatakan kepada Ma’an pada Ahad (8/12) bahwa polisi telah membuka sebuah penyelidikan atas insiden tersebut, namun menolak untuk memberikan rincian lebih lanjut .
Juru bicara polisi “Israel” Micky Rosenfeld mengklaim bahwa dia tidak tahu mengenai laporan yang menyebutkan bahwa ada petugas yang mengubah penuturannya.
Pemuda Palestina berusia 24 tahun, yang kemudian diidentifikasi sebagai Antar Shalabi Mahmoud Al-Aqraa, itu ditembak mati di “Israel” utara selama pencarian pekerja ilegal pada malam itu, klaim Rosenfeld kepada Ma’an pada hari penembakan.
Rosenfeld mengklaim bahwa seorang pekerja Palestina “mencoba untuk menusuk” petugas polisi perbatasan, yang kemudian meresponnya dengan menembak dan membunuh pemuda tersebut. Empat puluh pekerja tak berdokumen ditahan selama pencarian, dia menambahkan.
Kepala federasi pekerja Palestina Shahir Saad mengatakan pada hari kejadian bahwa “Israel” memperlakukan para pekerja Palestina dengan teroristik, secara barbar.
Ribuan pelayat berkumpul dalam prosesi pemakaman Antar di desanya Qabalan di Tepi Barat utara pada Senin (9/12).
Keluarganya membantah bahwa Antar yang berencana akan menikah pada pertengahan Desember mendatang telah mencoba untuk menusuk petugas “Israel”.
“Mengapa seorang pemuda yang berencana akan menikah dalam waktu dua minggu [mendatang], dan membawa sejumlah undangan, mencoba untuk menyerang seorang tentara ‘Israel’?” kata ayah Antar. “Ini merupakan kebohongan dan rekayasa yang nyata.” (banan/arrahmah.com)