AL-QUDS (Arrahmah.com) – Pasukan zionis “Israel” menyerbu kompleks Masjid Al–Aqsa kemudian menembakkan granat kejut dan semprotan merica pada Kaum Muslimin Palestina yang baru selesai melaksanakan Shalat Jumat (6/9/2013), lapor Ma’an.
Polisi berpakaian preman memasuki dan menyebar ke penjuru kompleks Masjid Al-Aqsa, di sekitar Masjid Al-Qabali di mana Jamaah Shalat Jumat berkumpul.
Salah seorang jamaah yang berada di sana mengatakan bahwa pasukan brutal “Israel” menyemprotkan semprotan merica secara intensif terhadap warga Palestina, hingga menyebabkan beberapa jamaah terluka.
Petugas medis Al–Aqsa, Adnan Khanafseh, mengkonfirmasi ada 55 Jamaah Palestina yang cedera akibat serangan ini sehingga kemudian mereka harus dirawat.
Sementara seorang wartawan, Suleiman Khader, serta tiga petugas medis Wisam Hamouda, Fouad Obeid, dan Tahadi Toukhali dilaporkan terluka terkena tembakan peluru karet zionis. Dua muslimah yang berada area tersebut juga dikejutkan dengan granat setrum, dia menambahkan.
Jamaah Muslim Palestina melawan dengan melemparkan batu ke arah pasukan zionis yang menghalangi jalan mereka untuk keluar dari masjid. Akan tetapi hanya dua polisi “Israel” yang terluka ringan terkena lemparan batu.
Lima belas warga Palestina yang melempar batu ditangkap, kata otoritas “Israel”. Di antara mereka adalah Ahmad Fakhouri (18), Loay Natsheh, dan Arafat Fakhouri, menurut Khanafseh.
Polisi “Israel” mengklaim mereka berada di tempat kejadian untuk membubarkan “gangguan di Bukit Kuil [Yahudi].”
Micky Rosenfeld mengklaim kepada Ma’an bahwa polisi “Israel” membereskan gangguan tersebut “hanya dengan granat kejut.”
Bagaimanapun, “gangguan” yang mereka maksud adalah gangguan yang mereka buat sendiri. Sehari sebelumnya, sekitar 40 orang ektrimis Yahudi memasuki area masjid melalui pintu gerbang Maroko di bawah perlindungan ketat polisi “Israel”. Mereka ke sana untuk merayakan Tahun Baru Yahudi, kata seorang petugas.
Para pemukim Yahudi tiba di Wadi Helwa pada Kamis (5/9/2013) sore dan mulai melakukan ritual mereka. Mereka bahkan lancang menari-nari di atas lembaran Al-Qur’an dan memicu kemarahan Muslim Palestina setempat, hingga bentrokan pun terjadi, kata Jawad Siyam, Kepala Pusat Informasi Wadi Helwa.
Syaikh Azzam al-Khatib, direktur wakaf dan urusan Al-Aqsa, mengatakan kepada kantor berita Ma’an bahwa polisi “Israel” mengizinkan para ekstrimis Yahudi untuk memasuki masjid dengan berkelompok.
Dia mencatat bahwa salah satu kelompok terdiri dari 25 pemukim Yahudi, termasuk pendeta mereka. Saksi mata pun mengungkapkan bahwa para pendeta Yahudi yang memakai “pakaian kuil” berwarna putih tersebut juga melakukan provokasi. (banan/arrahmah.com)