LONDON (Arrahmah.com) – Polisi anti-terorisme di Inggris mengeluarkan seruan pada Jumat (20/2/2015) atas informasi tentang tiga siswi London yang diduga bepergian ke daerah kekuasaan ISIS melalui Turki, sebagaimana dilaporkan Al-Arabiya.
Foto yang dirilis oleh Pusat Kontra Terorisme (SO15) menunjukkan Shamima Begum (15), Kadiza Sultana (16), dan seorang gadis yang tidak disebutkan namanya. Ketiganya nekad bepergian melalui bandara Gatwick sebelum menaiki penerbangan ke Turki.
Gadis-gadis itu terakhir terlihat pada pagi Selasa (17/2) di rumahnya di London timur, ujar pihak berwenang dalam pernyataan yang dimuat di situs Metropolitan Police.
Pernyataan itu menambahkan bahwa siapa pun yang melihat gadis-gadis dalam perjalanan mereka atau di bandara untuk segera menghubungi polisi. Dijelaskan pula bahwa, “setiap bagian dari informasi, tidak peduli seberapa kecil, bisa membantu Inggris atau otoritas Turki guna menemukan mereka, sehingga mereka dapat kembali ke rumahnya di Inggris dengan aman.”
Detektif mengeluarkan seruan agar anak-anak itu kembali ke rumah keluarganya yang mengkhawatirkan mereka. Seruan tersebut disertai informasi mengenai penampilan mereka dan pakaian pada saat mereka dinyatakan hilang.
“Kami sangat prihatin atas keselamatan gadis-gadis muda dan akan mendorong siapa pun dengan informasi untuk menghadap dan berbicara dengan polisi. Prioritas kami adalah gadis ini kembali dengan aman ke keluarga mereka, “kata Komandan SO15 Richard Walton.
“Kami menjangkau anak-anak menggunakan media Turki dan media sosial dengan harapan bahwa Shamima, Kadiza dan teman mereka mendengar pesan kami, mendengar keprihatinan kami untuk keselamatan mereka dan memiliki keberanian untuk kembali sekarang, kembali ke keluarga mereka yang begitu khawatir tentang mereka,” tambahnya.
Petugas kontra-terorisme mengatakan gadis-gadis itu memberikan alasan yang layak kepada orang tuanya agar diperbolehkan meninggalkan rumah pada hari hilangnya mereka. Ketiganya kemudian bertemu di bandara Gatwick dan naik pesawat Turkish Airlines pada 12.40 waktu setempat ke Istanbul. Penerbangan mendarat pada 18.40 waktu setempat, kata polisi.
Walton berharap gadis-gadis itu masih di Turki, karena akan lebih mudah untuk membujuk mereka ke kembali ke rumah.
“Jika kita dapat menemukan gadis-gadis ini sementara mereka masih di Turki, kita memiliki kemungkinan yang baik untuk bisa membawa mereka pulang ke keluarga mereka. Siapapun dengan informasi tentang di mana mereka silakan menelepon bagian insiden melalui telepon gratis nomor Hotline Anti-Teroris di 0800 789 321.”
Pihak berwenang telah merilis rincian tentang tiga gadis dengan harapan meminta informasi tentang keberadaan mereka dari masyarakat.
“Tempat yang mereka tuju sangat berbahaya dan kami telah melihat laporan seperti apa hidup ini bagi mereka dan bagaimana kehidupan mereka akan menjadi terbatas. Disana tidak lazim untuk anak perempuan atau perempuan [pada umumnya] untuk diperbolehkan keluar dari rumah mereka atau jika diizinkan keluar, hanya bila disertai dengan wali,” kata Walton, menggambarkan aturan tentang mahrom sekenanya.(adibahasan/arrahmah.com)