SRINAGAR (Arrahmah.id) — Kepolisian India menyatakan telah menembak mati dua anggota militan asal Pakistan pada Selasa (14/06/2022). Militan tersebut dikabarkan berafiliasi dengan Lashkar-e-Taiba (LeT).
Kelompok LeT merupakan kelompok yang memiliki tujuan untuk mengintegrasikan wilayah Jammu & Kashmir ke dalam wilayah Pakistan. Dalam peristiwa itu, polisi setempat dikabarkan hanya luka ringan.
Kedua anggota militan itu bermaksud menargetkan candi Amarnath. Serangan tersebut akan dimulai pada 30 Juni 2022 mendatang kata polisi setempat.
Serangan direncanakan di Yatra yang melibatkan tiga militan, dua dari Pakistan dan satu lagi warga lokal. Ketiga terduga tersebut telah berada di negara itu sejak 2018 kata pihak berwenang setempat, dilansir The Hindustan Times (14/6).
Warga lokal tersebut merupakan seorang penduduk yang bermigrasi dari kawasan Wagah. Pria tersebut diketahui bernama Adil Hussain Mir dari distrik Pahalgam Anantnag.
Sebelum peristiwa ini, setidaknya sudah ada 100 militan telah tewas di Jammu dan Kashmir sepanjang tahun 2022 ini. Terdapat 30 warga Pakistan yang masuk dalam daftar 100 militan yang berhasil dibunuh, dilansir India Today.
Laporan terbaru dari kepolisian Kashmir pada Selasa (14/6), membuat jumlah warga Pakistan yang terlibat aksi serangan dan terbunuh menjadi 32 orang. Sejauh ini, masih ada sekitar 158 militan dari berbagai organisasi militan yang hadir di Lembah Kashmir.
Kebanyakan militan tersebut berasal dari LeT. Sebanyak 83 militan LeT hadir di kawasan tersebut. Selain itu, 30 militan Jaish dan 38 militan Hizbul Mujahidin juga hadir di Lembah Kashmir.
Kepolisian India di Kashmir menyebut operasi yang menewaskan dua militan itu “sukses besar”. Melalui Inspektur Jenderal Polisi India di Kashmir, Vijay Kumar, kepolisian setempat juga menyatakan bahwa satu dari tiga pria berasal dari Faisalabad Pakistan.
Dokumen dan senjata ditemukan setelah kepolisian setempat melakukan penggeledahan. Kedua militan Pakistan itu telah melarikan diri dari rencana penangkapan di Sopore dan gerakan mereka dilacak sejak saat itu.
Dua senapan AK-47, 10 magasin, peluru tajam, perangkat Y-SMS, dan senjata berbahaya lainnya ditemukan setelah operasi tersebut. Walau begitu, masih banyak terduga militan yang masih berkeliaran di kawasan Kashmir dan sekitarnya. (hanoum/arrahmah.id)