NEW DELHI (Arrahmah.id) – Polisi federal India telah menangkap tiga pegawai kereta api sehubungan dengan kecelakaan kereta api bulan lalu yang menewaskan 292 orang.
Dua dari mereka yang ditangkap adalah insinyur, sementara yang ketiga bekerja sebagai teknisi kereta api, sebuah pernyataan dari Biro Investigasi Pusat (CBI) yang dirilis pada Jumat (7/7/2023).
CBI meluncurkan sebuah investigasi setelah mendaftarkan kasus kelalaian kriminal setelah kecelakaan pada 2 Juni, yang menimbulkan pertanyaan baru mengenai keselamatan kereta api di India.
Kecelakaan di distrik Balasore di negara bagian timur Odisha terjadi ketika sebuah kereta penumpang menabrak kereta barang yang bermuatan bijih besi.
Kereta penumpang tergelincir dan menabrak kereta penumpang lain yang melintas dari arah berlawanan.
Kedua kereta penumpang tersebut membawa lebih dari 2.000 penumpang. Bencana kereta api ini, salah satu yang terburuk dalam sejarah India, juga melukai sekitar 1.000 orang.
Dalam sebuah laporan yang dilihat oleh kantor berita Reuters, para penyelidik dari Komisi Keselamatan Kereta Api mengatakan bahwa tabrakan pertama terjadi karena adanya modifikasi yang dilakukan pada sirkuit persinyalan untuk memperbaiki masalah yang sering terjadi pada penghalang rel kereta api di dekatnya.
Staf kereta api setempat tidak memiliki diagram sirkuit standar, yang menyebabkan koneksi yang salah dalam sistem persinyalan ketika mereka mencoba mematikan sirkuit penghalang boom untuk diperbaiki, katanya. Sistem yang tidak berfungsi mengarahkan kereta penumpang ke jalur kereta barang, katanya, seperti dilansir Al Jazeera.
Indian Railways, jaringan kereta api terbesar keempat di dunia, mengoperasikan 14.000 kereta setiap harinya dengan 8.000 lokomotif di atas sistem rel sepanjang 64.000 km (40.000 mil).
Jaringan ini mengangkut lebih dari 21 juta penumpang setiap harinya, menurut angka resmi, dan jaringan ini berada di bawah tekanan yang sangat besar di negara yang baru-baru ini menjadi negara terpadat di dunia dengan lebih dari 1,4 miliar orang.
Pada 1995, dua kereta bertabrakan di dekat New Delhi, menewaskan 358 orang. Pada 2016, sebuah kereta penumpang tergelincir dari rel antara kota Indore dan Patna, menewaskan 146 orang.
Sebagian besar kecelakaan di India disebabkan oleh kesalahan manusia atau peralatan persinyalan yang sudah ketinggalan zaman. (haninmazaya/arrahmah.id)