SRINAGAR (Arrahmah.com) – Militan Islam di Kashmir telah menewaskan dua petugas polisi dalam serangan di kota Srinagar. Sementara di wilayah Himalaya, tiga orang militan dan seorang polisi tewas dalam dua baku tembak, kata para pejabat.
Dilansir Al Jazeera (19/2/2021), polisi mengatakan para militan menembakan peluru ke dua polisi dekat kantor polisi di kota Srinagar. Keduanya meninggal kemudian di rumah sakit.
Sebuah video pendek dari serangan yang beredar viral di media sosial menunjukkan seorang pria dengan pakaian pheran, tunik Kashmir yang dikenakan selama musim dingin, mengeluarkan senapan otomatis dan menembak ke arah polisi.
Kelompok The Resistance Front (TRF) mengklaim bertanggung jawab atas serangan tersebut. India menduga TRF adalah kelompok bayangan dari Lashkar-e-Taiba dan Hizbul Mujahideen.
Dalam insiden terpisah, baku tembak meletus tak lama setelah puluhan polisi dan tentara melancarkan operasi Kamis (18/2) malam di sebuah desa di distrik Shopian selatan menyusul informasi bahwa tiga pejuang berada di sana, ujar Inspektur Jenderal Vijay Kumar.
Ketiganya tewas dalam baku tembak pada Jumat pagi, kata Kumar. Dia mengatakan polisi menemukan dua senapan dan satu pistol.
Penduduk mengatakan pasukan pemerintah menggunakan bahan peledak di sebuah rumah sipil selama pertempuran, taktik umum pasukan India di Kashmir.
Dalam baku tembak lainnya, militan menewaskan seorang polisi dan melukai lainnya di daerah barat Beerwah pada Jumat pagi, kata Kumar.
Baik India dan Pakistan mengklaim wilayah Kashmir yang terbagi secara keseluruhan. Banyak Muslim Kashmir mendukung tujuan anggota militan agar wilayah itu disatukan baik di bawah pemerintahan Pakistan atau sebagai negara merdeka.
New Delhi menggambarkan tindakan kelompok militan Kashmir sebagai “terorisme” yang disponsori Pakistan. Pakistan membantah tuduhan itu, dan sebagian besar warga Kashmir menganggapnya sebagai perjuangan kebebasan yang sah. (Hanoum/Arrahmah.com)